TRIBUNJAKARTA.COM - Temuan mengejutkan terungkap dalam kasus mobil pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menyeruduk murid dan guru di SDN Kalibaru 01, Cilincing, pada Kamis (11/12/2025) pagi.
Polisi mulai memetakan sejumlah fakta baru yang berhasil diselidiki dari insiden nahas tersebut, terutama gerak-gerik sang sopir sebelum dan sesudah kejadian.
Sejumlah saksi dan rekaman di lapangan menunjukkan keadaan sebenarnya saat mobil mendadak menyeruduk para siswa di sekolah tersebut.
Aparat pun mengungkap motif, kondisi sopir, hingga membocorkan faktor lain yang memicu tragedi yang mengguncang Jakarta itu.
Wakasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara, AKP Danu Sukmo Prakoso, mengungkapkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dalam temuannya, Danu menyebut ada upaya pengereman sebelum akhirnya sopir MBG, Adi Irawan.
Kondisi mobil yang tak terkendali menyebabkan kendaraan itu menyeruduk 19 siswa dan seorang guru.
"Kalau untuk pengereman, yang bersangkutan keterangannya sudah melakukan upaya pengereman," ungkap Danu dalam konferensi pers, Jumat (12/12/2025), dilansir Kompas.com.
"Jejak pengereman (memang) ada," sambungnya.
Sementara, lanjut Danu, hasil penyelidikan Traffic Accident Analysis menemukan fakta, mobil MBG melaju dengan kecepatan 19,7 kilometer per jam saat menabrak pagar sekolah.
"Kecepatan yang di hasil penyelidikan dari Traffic Accident Analysis (TAA) adalah 19,7 kilometer per jam," ujarnya.
Kini terkuak, perilaku yang tak wajar sopir akhirnya terkuak sebelum adanya peristiwa tersebut.
Adi tidak fokus menyetir hingga menabrak sejumlah siswa.
Kabar itu dikonfirmasi langsung Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendriz.
Erick menuturkan, menurut pengakuan Adi, ia baru tidur pada Kamis pukul 4.00 WIB.
Namun, pukul 5.30 WIB, Adi sudah berangkat membawa mobil MBG untuk mengantarkan menu ke sekolah.
"Dari temuan kami, tersangka sebelum kejadian tidur baru sekitar jam 4 pagi."
"Kemudian jam 05.30 sudah berangkat mengendarai mobil tersebut," tutur Erick.
"Itulah yang menjadi alasan mengapa terjadi hal tersebut."
"Pada saat mengendarai kendaraan, tersangka dalam kondisi yang tidak layak, sehingga berakibat fatal terhadap kejadian di SDN 01," imbuh dia.
Sebelumnya, saat diperiksa pada Kamis pagi setelah kejadian, Adi mengaku takut menabrak sehingga berniat menginjak pedal rem.
Namun, alih-alih menginjak pedal rem, ia justru salah menginjak gas sehingga mobil MBG melaju tak terkendali.
"Dia mau naik ke atas itu (sekolah), mau ngerem. Katanya rem (mobil) nggak pakem, karena takut nabrak, dia (niatnya) injak (rem) yang dalam."
"Nah, (dia) kira itu (yang diinjak rem) ternyata pedal gas," jelas Kapolsek Cilincing, AKP Bobi Subasri, Kamis.
Dinas Perhubungan memastikan mobil pengangkut makanan bergizi gratis (MBG) yang dikemudikan Adi Irawan saat menabrak siswa SDN Kalibaru 01 dalam kondisi laik jalan.
Temuan ini sekaligus membantah pengakuan tersangka yang sebelumnya menyebut kendaraannya melaju sendiri sebelum menghantam gerbang dan para siswa.
Kasatpel Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor (UP PKB) Cilincing, Dardi Wahyudi mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, mulai dari pengecekan fisik hingga uji jalan terhadap mobil keluaran 2023 tersebut.
"Untuk kemarin kita sudah laksanakan pemeriksaan secara fisik ataupun road test terhadap kendaraan tersebut," ujar Dardi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (12/12/2025).
"Dari sistem pengereman, kita bisa melihat dari pedal rem, terus ke reservoir tank untuk minyak rem, tetap tidak ada kekurangan," sambungnya.
Ia menegaskan seluruh saluran hidrolik rem berfungsi normal dan tidak ditemukan kebocoran.
Rem depan cakram maupun rem belakang tromol juga bekerja dengan baik.
"Jadi tidak ada kebocoran di selang-selang, baik yang membagi depan kanan-kiri, belakang kanan-kiri. Jadi kondisi kendaraan untuk sistem pengeremannya bagus untuk rem utama."
"Untuk keadaan rem parkir, kita coba juga dalam keadaan bagus," jelasnya.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.