TRIBUN-TIMUR.COM - BULUKUMBA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat telah mengoperasikan 65 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sampai pertengahan Desember 2025.
General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah mengatakan akan menambah 14 SPKLU lagi hingga akhir tahun 2025.
Letak 14 SPKLU baru tersebut adalah sebagai berikut:
1. ULP Mamuju
2. ULP Wua-Wua, UP3 Kendari
3. ULP Karebosi, UP3 Makassar Utara
4. UP3 Makassar Selatan
5. ULP Kolaka, UP3 Kendari
6. ULP Palopo Kota, UP3 Palopo
7. UP3 Pare-Pare
8. UP3 Watampone
9. UP3 Pinrang
10. ULP Polewali, UP3 Mamuju
11. UP3 Pinrang
12. ULP Rantepao, UP3 Palopo
13. ULP Maros, UP3 Makassar Utara
14. ULP Daya, UP3 Makassar Utara
Asisten Manager Niaga dan Pemasaran PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bulukumba A. Malombbassi mengatakan ditarget pada tahun 2030 terbangun 685 SPKLU di Sulselrabar.
"Ini target kami untuk terus memperluas jaringan SPKLU di wilayah Sulselrabar," ucapnya dengan serius di Aula UP3 PLN Bulukumba kepada rekan wartawan.
A. Mallombassi mempersilahkan masyarakat atau pihak swasta yang ingin bermitra dengan PLN membangun SPKLU.
Ia menyebut ada empat skema kerjasama yang tersedia.
Skema pertama, mitra hanya menyediakan lahan, PLN menyiapkan mesin pengisian dan menyambungkan dengan aplikasi PLN Mobile.
"Kedua, mitra menyediakan lahan dan mesin pengisian, PLN hanya menyambungkan dengan aplikasi PLN Mobile," jelas Mallombassi.
Bisa juga penyedia lahan dan mesin pengisian dari dua mitra yang berbeda. Itu masuk skema 3.
Skema empat, mitra menyiapkan lahan, mesin pengisian, dan Izin Usaha Penyedia Tenaga Listrik Umum (IUPTLU), PLN hanya menyambungkan dengan aplikasi.
"Pembagian keuntungannya berbeda-beda setiap skema," ujar Mallombassi.
A. Mallombasi menyebut bahwa saat ini, di wilayah kerja UID Sulselrabar perbandingan SPKLU dengan kendaraan listrik mencapai 1:11.
"Semua SPKLU yang telah beroperasi ini saling terhubung," ucap Mallombasi menunjukkan peta persebaran SPKLU di wilayah Sulsel, Sulteng, dan Sulbar.
Malllombassi mengungkapkan terjadi peningkatan transaksi di SPKLU di wilayah kerja UID Sulselrabar selama empat tahun terakhir.
Pada 2021 tercatat 54 transaksi dengan nilai RP870 ribu; 2022 tercatat 277 transaksi dengan nilai Rp8 juta; 2023 tercatat 1.904 transaksi dengan nilai 93 juta.
2024 tercatat 4.655 transaksi dengan nilai Rp292 juta; dan 2025 sampai Agustus tahun 2025 jumlah transaksi tercatat 9.459 dengan nilai Rp670 juta. .
"Ada trend peningkatan transaksi yang kami catat sampai dengan emapt tahun terakhir, dari sejak 2021. Kita prediksi trend ini akan terus berlanjut," jelasnya.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.