Beijing (ANTARA) - Dalam 11 bulan pertama tahun ini, Beijing, ibu kota China, mencatat rata-rata konsentrasi partikulat halus (PM2.5) terendah sejak pemantauan dimulai, menurut laporan otoritas lingkungan kota tersebut pada Selasa (16/12).
Dari Januari hingga November, rata-rata konsentrasi PM2.5 di Beijing turun menjadi 26,5 mikrogram per meter kubik, yang merupakan penurunan 16,7 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Pada periode tersebut, Beijing menikmati kualitas udara yang baik selama 282 hari, 23 hari lebih lama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan ini dikaitkan dengan upaya berkelanjutan kota tersebut dalam mengatasi polusi udara, termasuk "inisiatif 0,1 mikrogram".
Beberapa langkah lainnya yang dilakukan Beijing di antaranya mendorong adopsi yang lebih luas untuk kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), menerapkan langkah-langkah pengurangan emisi dalam proyek konstruksi, serta mendukung transformasi hijau sektor bisnis.
Selain itu, proyek renovasi pemanasan bersih kota itu telah melampaui target tahunannya, dan penanganan asap dapur (cooking fumes) juga telah ditingkatkan di 1.401 perusahaan katering lebih awal dari jadwal.
Ke depannya, otoritas tersebut mengungkapkan Beijing akan menerapkan langkah-langkah tertarget untuk mengatasi polusi pada bulan-bulan di musim dingin, meningkatkan prediksi dan analisis yang akurat, serta memastikan tercapainya target kualitas udara.