TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Bogor dikenal dengan ragam kuliner legendaris, salah satunya toge goreng, hidangan tradisional yang memiliki ciri khas mulai dari proses memasaknya hingga alat yang digunakan.
Toge goreng bercita rasa gurih dari tumisan toge yang dicampur tahu, mie kuning, lontong, lalu disiram kuah kental berbahan tauco dan oncom.
Namun di antara banyaknya penjual toge goreng, ada satu nama yang sangat dikenal dan tidak pernah sepi pengunjung, ialah Toge Goreng Hj. Omah.
Racikannya terkenal berbeda karena menggunakan tauco tanpa oncom yang dipadukan dengan lontong, tahu kuning, mie, dan saus kacang gurih sehingga disukai warga dan wisatawan.
Di area Bogor Permai, sebuah spanduk kuning mencolok menandai lokasi kedai kecil berukuran 4×2 meter tempat Toge Goreng Hj. Omah berdiri. Meski tersembunyi, kedai ini selalu ramai dikunjungi warga dan wisatawan.
Bertahan Sejak 1970, Kini Dikelola Generasi Ketiga
Usaha ini dimulai oleh H. Ujang lebih dari 50 tahun lalu dengan racikan tradisional yang tetap dipertahankan hingga saat ini.
Awalnya kedai ini berlokasi di dekat PLN Rumah Sakit Salak sebelum pindah ke kawasan Bogor Permai pada awal 2000-an.
Asep, penerus usaha generasi ketiga, mengenang perjalanan panjang usaha Toge Goreng Hj. Omah sejak masa kakeknya.
"Usaha ini dirintis sejak tahun 1970 oleh kakek saya, H. Ujang. Setelah itu diteruskan oleh ibu saya, Hj. Omah, sebagai generasi kedua. Dan saat ini saya ikut membantu sebagai generasi ketiga," ujarnya.
Baca juga: Dari Caisim Melimpah Jadi Mie Ayam Hijau HD, Kuliner Sehat di Tenjolaya Bogor yang Lagi Hype
Bagi Asep, menjaga usaha ini bukan hanya menjaga rasa, tetapi juga menjaga nama besar yang melekat pada kuliner legendaris Bogor.
“Namanya sudah dikenal, tapi mempertahankannya tidak mudah karena persaingan kuliner di Bogor semakin banyak, sementara kami tetap memakai racikan tradisional,” ujarnya.
Ciri Khas Toge Goreng Hj. Omah, Bumbu Tauco Tanpa Oncom
Berbeda dari kebanyakan usaha toge goreng yang menggunakan campuran tauco dan oncom, racikan Toge Goreng Hj. Omah hanya menggunakan tauco sehingga rasanya lebih bersih, ringan, namun tetap gurih dan meresap.
Tauco dimasak perlahan dengan toge, mie, dan tahu, lalu disajikan di atas lontong hangat yang mengeluarkan aroma tauco lembut tanpa bau menyengat.
“Penjual toge goreng di Bogor memang banyak, tapi pembeda kami ada di tauco tanpa oncom yang rasanya lebih halus dan cepat meresap,” jelas Asep.
Kesegaran bahan selalu dijaga, toge renyah, mie lembut, dan tahu yang selalu baru, dengan racikan yang sama sejak generasi pertama, sehingga rasa tetap konsisten.
Proses Masak Tradisional yang Tidak Pernah Berubah
Teknik memasak tetap sama sejak puluhan tahun lalu, dengan bahan ditumis di wajan besar yang menghasilkan aroma tauco panas dan gurih.
Meski zaman terus berubah, teknik memasak tetap sama sejak puluhan tahun lalu. Bahan ditumis di wajan besar yang menghasilkan aroma tauco harum dan gurih.
“Cara masaknya masih sama seperti dulu, tanpa proses instan, bumbunya tetap diolah secara manual agar rasa khasnya nggak hilang,” katanya.
Meski berada di dalam area Bogor Permai, kedai ini tetap ramai, terutama pada akhir pekan saat banyak pengunjung dari luar Bogor yang datang khusus untuk mencicipi toge goreng legendaris ini.
“Saat libur pengunjungnya ramai, termasuk dari Jakarta. Banyak yang tahunya kalau cari toge goreng ya di sini,” kata Asep.
Ahmad Junaedi, salah satu pelanggan setia sejak tahun 80-an, saat masih dikelola generasi pertama, menurutnya Toge Goreng Hj. Omah rasanya selalu konsisten.
“Rasanya konsisten, nggak pernah berubah. Bumbunya meresap, gurihnya pas. Tauconya halus, nggak menyengat seperti yang lain. Untuk harga sih sangat sepadan, malah menurut saya murah untuk ukuran kuliner legendaris begini,” ujarnya.
Ia menilai ciri khas racikan Toge Goreng Hj. Omah terletak pada penggunaan tauco tanpa oncom yang membuat rasanya lebih ringan namun tetap gurih.
“Teksturnya juga pas, togenya masih crunchy, tahu dan mienya lembut. Ini yang paling autentik dari semua toge goreng yang pernah saya coba,” ungkapnya.
Ia juga memuji suasana kedai yang sederhana namun khas, pelayanan yang ramah dan cepat, serta proses masaknya yang masih tradisional sehingga memberi nuansa nostalgia yang membuatnya terus kembali.
“Ini yang paling autentik dari semua toge goreng yang pernah saya coba, penjualnya ramah, cepat, dan tetap masak dengan cara tradisional, apalagi suasananya bikin nostalgia,” katanya.
Cita Rasa Konsisten, Tak Pernah Sepi Pengunjung
Baca juga: Bukan Sate Biasa, Kuliner Sate Sumsum Pak Oo Tawarkan Sensasi Lumer yang Unik di Bogor
Dengan cita rasa yang konsisten dan proses masak yang mempertahankan resep lamanya, seporsi Toge Goreng dibanderol seharga Rp23.000.
Satu porsinya berisi lontong, toge, mie, tahu, dan bumbu tauco khas yang sudah jadi ciri khas Toge Goreng Hj. Omah.
Selain itu, ada juga pilihan menu baru berupa kerupuk mie yang dijual seharga Rp12.000 dan cocok jadi pelengkap saat menyantap toge goreng.
Toge Goreng Hj. Omah buka setiap hari dari pukul 08.00 sampai 16.00 WIB. Di akhir pekan biasanya lebih ramai, disarankan datang lebih pagi biar nggak kehabisan.
Lokasinya ada di Jalan Jend. Sudirman No. 23A, Pabaton, Bogor Tengah, tepat di kawasan Sempur.
Tempatnya sederhana tapi cukup luas dan dilengkapi area parkir yang memadai.
Dengan reputasi sejak 1970 dan rasa yang nggak berubah sampai sekarang, kedai ini jadi salah satu kuliner yang wajib masuk daftar kalau kamu lagi main ke Bogor.
(Revani Meiliana / Politeknik Negeri Jakarta)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.