TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Papua Barat menggelar Ordinary Congress 2025 untuk mengevaluasi program kerja sekaligus penegasan arah pembangunan sepak bola Papua Barat ke depan.
Ketua Umum PSSI Papua Barat, Faisal Kelian, mengatakan kongres tersebut membahas capaian program sejak 2022 hingga 2025 sekaligus mendukung agenda strategis pengembangan sepak bola Papua Barat pada 2026.
Menurutnya, pembinaan sepak bola harus dimulai dari tingkat kabupaten dan kota, khususnya pada kelompok usia dini dan usia muda.
“Sepak bola di kabupaten dan kota adalah fondasi utama. Dari sinilah pembinaan usia muda dimulai kemudian naik ke level provinsi hingga nasional,” ujar Faisal Kelian dalam kongres tersebut, Selasa (16/12/2025).
Dalam kesempatan itu, PSSI Papua Barat mengapresiasi pelatih lokal yang membawa timnya menembus 8 besar nasional sehingga berhak memperoleh beasiswa lisensi kepelatihan B dari PSSI.
Penghargaan juga diberikan kepada Persipegaf yang mewakili Papua Barat dan menembus 32 besar Liga 4 musim 2024–2025.
“Prestasi ini membuktikan bahwa Papua Barat memiliki potensi besar jika pembinaan dilakukan secara konsisten dan berjenjang,” kata Faisal.
Baca juga: Faisal Kelian Akhiri Polemik Pengurus PSSI Fakfak: Piter Letsoin Sah, Lainnya Ilegal
Ia berharap Liga 4 musim 2025–2026 dapat berjalan lebih baik dengan dukungan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama pelatih dan wasit.
Ia menegaskan, tidak ada jalan pintas dalam membangun sepak bola yang berkualitas tanpa melalui pendidikan, pelatihan, dan kursus berlisensi.
“Pemain yang baik harus didukung pelatih yang baik dan wasit yang profesional. Ketiganya merupakan fondasi terciptanya kompetisi yang sehat dan berkualitas,” ujar Faisal Kelian.
Ordinary Congress PSSI Papua Barat 2025 juga menyoroti perubahan statuta PSSI yang disahkan pada tahun 2025.
Salah satu poin penting dalam statuta baru tersebut adalah mekanisme penunjukan ketua PSSI kabupaten/kota yang kini ditunjuk langsung oleh ketua PSSI provinsi, tidak lagi melalui pemilihan di daerah.
“Ketua PSSI kabupaten/kota tidak lagi dipilih melalui forum, tetapi ditunjuk langsung oleh Ketua PSSI provinsi dan ditetapkan melalui SK,” katanya.
Baca juga: PSSI Fakfak Bangkit, 54 Klub Siap Ikut Kongres pada Desember
Perubahan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan sinkronisasi program pembinaan sepak bola antara PSSI pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Kongres tersebut juga menjadi momentum penting untuk konsolidasi dan evaluasi bersama para pemangku kepentingan sepak bola di Tanah Papua, khususnya Papua Barat.
Faisal menekankan pembangunan sepak bola membutuhkan investasi jangka panjang, terutama pada pembinaan usia dini melalui sekolah sepak bola (SSB) yang rutin dan terprogram.
“Kebangkitan sepak bola Papua Barat bukan untuk kepentingan individu, tetapi untuk seluruh daerah. Kita harus menyiapkan pemain usia muda hari ini untuk menghadapi kompetisi besar di masa depan,” kata Faisal Kelian.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.