TIMESINDONESIA, BANDUNG – Berkunjung ke Kebun Binatang, seperti Bandung Zoo, merupakan sebuah kegiatan yang menghibur dan juga mendidik. Beragam satwa, dari mulai melata hingga hewan tinggi besar ada di sana. 

Beragam hewan beragam juga sumber asalnya. Ada hewan yang berasal dari lokal, daerah Indonesia. Tetapi, ada juga hewan impor dari negara lain yang dikirim dan dipelihara di Kebun Binatang Bandung ini. 

Tentu, hewan yang berbeda akan menarik untuk diperhatikan. Apalagi, tingkah laku yang menggemaskan tak jarang membuat pengunjung berdecak kagum. 

Namun, keragaman satwa di Kebun Binatang atau yang lebih dikenal dengan Bandung Zoo bisa jadi satu ajang pendidikan tersendiri. Terutama, pendidikan bagaimana menangani binatang-binatang buas yang terlihat berada pada tempat tidak semestinya. 

Hal ini disebabkan merawat binatang-binatang liar sangat berbeda penerapannya dengan binatang peliharaan. Seperti contohnya penanganan atau penangkapan binatang melata ular. Berbeda jenis dan ukuran, ternyata cara menangkapnya pun berbeda. 

Dengan maksud inilah, Managemen dan Pimpinan Bandung Zoo sharing pengetahuan kepada pihak-pihak berkepentingan yang sering dimintai tolong masyarakat, seperti pemadam kebakaran, BPBD atau lainnya, untuk menangani binatang buas atau tidak kepada habitatnya. 

Dan acara sharing serta praktek ilmu pun berlangsung meriah. Acara yang dihadiri oleh tim Pemadam Kebakaran yang berasal dari Purwakarta, BPBD, Masyarakat Mitra Polhut Cagar Alam Gunung Tilu, dan lainnya. 

Pengenalan, sosialisasi ilmu yang ingin dikenalkan juga dipromosikan oleh managemen Kebun Binatang pada awalnya penanganan atau penangkapan ular non-bisa.

Lalu berlanjut ke penanganan menangkap seekor buaya liar, bagaimana menangkap burung elang atau lainnya. Dan terakhir bagaimana mensolusikan penangkapan monyet ekor panjang yang benar sehingga binatangnya aman, penjaga pun nyaman. 

Perbedaan penanganan ular yang berbeda, juga bagaimana men-treat monyet yang akan ditangkap sehinga kesetressan monyet jadi terkendali.

Yohan Hendratmoko dari Konservasi Sumber Daya alam (KSDA) menyatakan pelatihan yang diadakan oleh Bandung Zoo ini sangat tepat dan baik karena pengalamannya di lapangan sering menerima titipan hewan dari instansi yang menjadi mitra.

"Harapan kami dengan adanya pelatihan seperti sekarang ini, penanganannya lebih cepat dan tepat. Jangan sampai nanti membahayakan orangnya yang mau menyelamatkan satwanya juga membahayakan satwa yang diselamatkan," ujarnya, Kamis (20/6/2024).

"Pelatihan ini pun merupakan pelatihan penanganan konflik satwa, antara satwa dengan masyarakat. Dinamakan konflik, bilamana hewan tersebut menimbulkan keresahan kepada masyarakat. Dan konflik seperti ini kita sering terima berupa aduan dari masyarakat," imbuhYohan. 

Ia pun menceritakan kejadian yang sempat viral belum lama di Bandung perihal turunnya monyet ekor panjang ke rumah warga. Dari peristiwa tersebut, Yohan pun menganjurkan kepada masyarakat untuk tidak memberikan makan kepada monyet tersebut.

Yohan menuturkan bahwa penanganan terhadap monyet yang viral akhirnya bisa dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan tembak bius dan tertangkap. Langkah selanjutnya menurut Yohan, adalah merehab monyet yang telah tertangkap. 

Yohan juga berharap dengan pelatihan yang diadakan ini bisa meminimalisasi adanya konflik antara warga dan masyarakat. Selain itu penanganan terhadap binatang yang dimaksud lebih cepat dan tepat. 

"Kami selama ini perihal alat-alat untuk menangkap binatang yang berkonflik seperti kotak kandang jebak, penjepit ular, jaring menangkap satwa. Anggaran kami terbatas sehingga dengan adanya pelatihan seperti ini pengerjaan menangkap," ungkap Yohan.

"Saya pun bersyukur dengan mengikuti pelatihan penanganan binatang di Bandung Zoo ini. Selain banyak ilmu, jadi bisa bertukar pikiran perihal kasus yang terjadi di lapangan," tutur Sylvia Juliarta dari Masyarakat Mitra Polhut Cagar Alam Gunung Tilu menambahkan. 

Ia merasa dengan ilmu yang bisa dilatih dan diulang seperti diberikan Bandung Zoo ini, membuat pengerjaan penangkapan hewan menjadi benar, alias tidak menyiksa. (*)

Baca Lebih Lanjut
Long Weekend Iduladha, Bandung Zoo Catat Kedatangan 6.000 Wisatawan, Banyak dari Luar Bandung Raya
Seli Andina Miranti
Rekomendasi Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Lembang Park and Zoo
Content Marketing ADV
Kemensos gelar pelatihan fotografi dan desain grafis bagi disabilitas
Antaranews
PLN beri pelatihan konversi motor listrik di SMK Lampung
Antaranews
Tingkatkan Profesionalitas, SKHB IPB Gelar Pelatihan Bagi Anggota Komisi Etik Hewan
Sindonews
4 Peserta Terpilih Jadi Finalis Program Women Ecosystem Catalyst di Semarang
Sindonews
600 warga Jakbar ikut pelatihan mengemudi agar mudah dapat pekerjaan
Antaranews
Peserta PPDB di Jabar Pakai Alamat Palsu Langsung Digugurkan
Sindonews
Dosen Ubaya Beri Pelatihan Mengolah Tanaman Obat kepada Warga di Kabupaten Sidoarjo
Sindonews
Pelaku UMKM Penajam Paser Utara Diberi Pelatihan Pengemasan Produk Olahan
Budi Susilo