Belakangan ada sejumlah kasus rekening bank dibobol orang tak bertanggung jawab. Salah satu penyebab rekening bisa dibobol adalah menginstal aplikasi yang berbahaya.
Aplikasi tersebut dapat meretas mobile banking sehingga uang bisa raib dalam waktu singkat. Lantas bagaimana keamanan sistem mobile banking sendiri?
Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan perbankan dalam meluncurkan aplikasi mobile banking telah melalui serangkaian proses. Di antara proses pengembangan, perizinan, hingga pemeriksaan, termasuk audit dan uji coba.
Serangkaian proses itu dilakukan untuk memastikan keandalan sistemnya, seperti fitur, keamanan, keakuratan, hingga kualitas layanan.
"Untuk dapat meluncurkan aplikasi mobile banking-nya, bank telah melewati serangkaian proses pengembangan dan perijinan, serta pemeriksaan termasuk audit dan uji coba," kata Arianto kepada detikcom, Rabu (26/6/2024).
Dia bilang kasus peretasan pada mobile banking biasanya mampu memindahkan kewenangan transaksi yang kompleks, seperti user ID dan password-nya, penggandaan ID ponsel yang digunakan, hingga penggandaan aplikasi mobile banking.
"Jadi tidak serta merta saat fraudster menguasai user ID dan password/PIN nasabah mobile banking, maka fraudster dapat melakukan transaksi," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya telah mengantisipasinya dengan memberikan perlindungan aplikasi mobile dengan mencatat data-data pengguna, seperti jenis perangsang, password log-in, hingga PIN transaksi.
Meski begitu, kasus pembobolan rekening melalui mobile banking tak terlepas dari peran nasabah. Sebab itu, dia meminta kepada nasabah untuk tidak tergiur penawaran-penawaran install aplikasi dari pihak yang tidak dikenal.
Senada, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan kasus tersebut terjadi bukan karena aplikasi mobile banking yang keamanannya lemah, melainkan nasabah yang tidak hati-hati.
"Jadi, sebenarnya sudah bukan aplikasi banknya yang lemah atau tidak kuat pengamanannya. Apapun aplikasi itu dibuat seaman gimanapun kalau nasabah tidak hati-hati menjaganya ya bisa kebobolan," ujar Piter kepada detikcom.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kerahasiaan data-datanya, seperti tanggal lahir, PIN, hingga password. Jangan sampai memberikan informasi data kepada orang yang tidak dikenal begitu dekat. Pasalnya, hal tersebut dapat merugikan nasabah sendiri.
"Makanya sering kali selalu disarankan nasabah menjaga kerahasiaan jangan sampai menyampaikan informasi data yang bisa dipergunakan untuk bobol rekening sendiri," imbuhnya.