-

Kjokkenmoddinger atau midden adalah fosil dari zaman mesololitikum pada 10.000-5.000 SM. Dikutip dari buku Sejarah Praaksara dan Masa Kerajaan karya Tosirin (2019), mesolitikum identik dengan kebudayaan manusia yang tinggal di pantai dan gua.

Selain kjokkenmoddinger, zaman mesolitikum juga meninggalkan fosil lain yang menjadi bahan pembelajaran generasi sekarang. Beberapa contoh fosil dari zaman mesolitikum atau batu madya adalah kapak perunggu, kapak batu, dolmen.

Pengertian Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah timbunan sampah dapur atau sisa makanan berupa kulit siput dan kerang yang menggunung. Temuan itu menjadi bukti kehidupan manusia purba zaman Mesolitikum umumnya tinggal di tepi pantai.

Istilah kjokkenmoddinger berasal dari dua kaya dalam bahasa Denmar. Kjokken berarti dapur dan modding berarti sampah, maka kjokkenmoddinger bisa diartikan sebagai sampah dapur.

Hasil riset pada kjokkenmoddinger menunjukkan, rumah manusia purba pada zaman itu berbentuk rumah panggung. Mereka gemar makan siput atau kerang-kerangan.

Diduga setelah isinya diambil, kulitnya dibuang ke kolong rumah. Kulit itu pun menumpuk hingga membentuk bukit kerang yang disebut kjokkenmoddinger.

Lokasi Penemuan Kjokkenmoddinger

Menurut buku Masa Praaksara karya Vicky Nurul Islamiyah, kjokkenm

Kjokkenmoddinger ditemukan di sepanjang pantai Sumatra di antara Langsa di Aceh hingga Medan. Lokasi itu sekarang beberapa puluh kilometer dari tepi pantai.

Manusia purba zaman Mesolitikum diduga bertempat tinggal di tepi-tepi pantai dalam waktu yang lama, bahkan mungkin dalam waktu ratusan tahun. Hal ini karena tinggi kjokkenmoddinger bisa mencapai 7 meter.

Peninggalan di Sekitar Kjokkenmoddinger

Berbagai peninggalan manusia purba zaman Mesolitikum ditemukan di sekitar kjokkenmoddinger. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. van Stein Callenfels pada 1925 di sepanjang pantai Sumatra Timur Laut.

Peninggalan yang terdapat di sekitar kjokkenmoddinger adalah sebagai berikut:

1. Kapak Genggam

Kapak genggam yang ditemukan di sekitar kjokkenmoddinger dikenal juga dengan nama pebble atau kapak Sumatera. Kapak ini terbuat dari batu kali yang dipecah. Sisi luar sudah halus sehingga tidak diapa-apakan, sementara sisi dalam yang merupakan tempat belah dibuat sesuai keperluan.

2. Kapak Pendek

Kapak pendek disebut juga hache courte yang berbentuk kapak ini seperti setengah lingkaran. Kapak ini dibuat dengan memukuli dan memecahkan batu. Kapak ini tidak diasah dan bagian tajamnya terdapat di sisi yang melengkung.

3. Batu Pipisan

Peninggalan sekitar kjokkenmoddinger yang terakhir adalah batu pipisan, yaitu batu penggiling beserta landasannya. Batu pipisan berfungsi untuk menggiling makanan dan menghaluskan cat atau pewarna merah.

Penemuan kjokkenmoddinger sangat berpengaruh terhadap pemahaman kita mengenai sejarah zaman praaksara. Semoga bermanfaat!



Baca Lebih Lanjut
Fosil Ular Purba Terbesar Ditemukan di India, Hidup 47 Juta Tahun Lalu
Detik
Heboh Serigala Utuh Berusia 44.000 Tahun Ditemukan di Siberia
Detik
Benarkah Makhluk Mitologi di Piramida Terinspirasi Fosil Dinosaurus?
Sindonews
Kerajinan Fosil Kayu Khas Sangiran di Sragen Jateng, Konon 20 Tahun Lebih Warna Tak Pudar
Adi Surya Samodra
Pengertian Puisi, Jenis, Ciri-Ciri, Unsur, dan Contohnya
Bentuk Alien Bisa Serupa Manusia? Begini Kata Ilmuwan
Detik
PN Kota Bumi Kabulkan Gugatan Praperadilan Ronny Hasudungan Purba
Indra Simanjuntak
Studi Ungkap Manusia Menjinakkan Kuda Sekitar 4.200 Tahun yang Lalu
Detik
Wine Tertua Berusia 20 Abad Ini Ditemukan Mengandung Abu Manusia
Detik
Mengerikan, AI Diramal 10 Ribu Kali Lebih Pintar dari Manusia
Detik