SURYA.CO.ID MALANG - Dunia perfilmnan Indonesia kembali bergeliat, tak lama lagi Film Sekawan Limo segera rilis di bioskop mulai 4 Juli 2024 mendatang.
Film yang disutradarai oleh Bayu Skak ini tak hanya mengusung genre horor komedi saja, namun ada pesan tersembunyi di dalamnya.
Film ni bercerita tentang lima orang pemuda yang sedang naik gunung Madyopuro.
Lima orang tersebut diperankan oleh Bayu Skak sebagai Bagas, Nadya Arina sebagai Lenny, Benidictus Siregar sebagai Juna, Firza Valaza sebagai Dicky dan Indra Pramujito sebagai Andrew.
Ada juga artis lain seperti Dono Pradana, Devina Aureel, Cak Kartolo, Tini Kartolo, Tri Karnadinata, Beta Sofiansyah, Audya Ananta, Angie Williams, Sarah Tumiwa, Arif Alfiansyah, Cak Ukil, dan lain-lain.
Singkat cerita, sinopsis film ini bercerita tentang pendakian gunung ke gunung Madyopuro yang memiliki tinggi 2045 meter.
Gunung ini memiliki mitos, di mana rombongan pendaki yang ingin mendaki harus berjumlah genap, dan dilarang menoleh ke belakang atau akan ada yang mengikuti.
Namun, mereka gagal mematuhi mitos, dan sepanjang perjalanan terus menerus dihantui.
Setelah tersesat hingga malam 1 Suro, akhirnya mereka sadar kalau dari mereka berlima salah satunya bukanlah manusia.
Hingga mereka semua saling tuduh menuduh siapa yang jadi hantu di antara mereka berlima.
"Film ini adalah komedi yang fresh, dengan guyonan yang tak jauh-jauh dari aktifitas kita sehari-hari,"
"Semoga kalian berkesan setelah nonton film ini," ucap Bayu Skak, saat melakukan meet and greet di Matos pada Sabtu Minggu (29/6/2024).
Film Sekawan Limo ini membawa humor ringan khas Jawa Timuran dengan bumbu horor mitos pendakian gunung.
Menurut Bayu, meski film ini memiliki unsur horor tapi horor yang dibawa bukanlah kengerian yang membuat merinding ataupun teror.
Justru, horor di Film Sekawan Limo ingin ditertawakan dan menjadi hiburan penuh tawa.
"Film ini horor, tapi horornya gak yang menakutkan,"
"Malah lebih lucu dan jadi bahan bercandaan," katanya.
Selain itu, melalui para karakter di film Sekawan Limo Bayu Skak juga mengungkapkan di film ini ia ingin mengajak penonton agar bisa berdamai dengan
masa lalu mereka.
Apa yang dibutuhkan adalah menghadapinya, bukanlah lari atau pun dan menghindar. Pesan ini disampaikan di ending film Sekawan Limo.
Di mana masing-masing pendaki memiliki cerita kelam di masa lalunya.
Kondisi ini yang menyebabkan para pendaki dihantui oleh kisah masa lalu yang direpresentasikan melalui sosok Genderuwo, Pocong, Kuntilanak sampai arwah penasaran.
Hanya Bayu Skak saja di film ini yang tidak dihantui selama mendaki.
Di Film Sekawan Limo ini tak hanya menghadirkan komedi horor saja.
Melainkan juga ada unsur percintaan, kesedihan, persahabatan yang cukup melekat di akhir film garapan Starvision dan Skak Studios ini. rifky edgar