TRIBUNSUMSEL.COM - Kesepakatan kelas adalah seperangkat aturan atau pedoman yang dibuat bersama oleh guru dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif, aman, dan kondusif.
Kesepakatan ini harus disepakati dan dimengerti oleh semua pihak yang terlibat, sehingga dapat dipatuhi dan diterapkan dengan konsisten.
Agar kesepakatan kelas berhasil, berikut langkah-langkah membuat kesepakatan kelas :
- Guru meminta siswa untuk memikirkan keinginan kelas impiannya.
- Guru meminta siswa untuk menuliskan hal apa yang mereka pikirkan dan inginkan dari kelasnya.
- Siswa menulis tentang kelas impian mereka.
- Guru meminta siswa untuk menempelkan ide-ide mereka di papan tulis.
- Setelah menempelkan ide dari hasil pemikiran mereka, guru agar meminta satu siswa untuk membaca satu persatu hasil pemikiran mereka tentang kelas impian.
- Setelah itu guru agar mengajak diskusi siswa terkait impian kelasnya. Dan membuat daftar kesamaan.
- Guru membantu menyoroti hal yang penting tentang kelas impian.
- Guru supaya memastikan bahwa semua siswa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
- Guru dan siswa membacakan hasil dari kesepakatan kelas yang telah diterima dan disepakati, setelah itu siswa menandatangani
- kontrak sebagai tanda kesepakatan.
Contoh Kesepakatan Kelas
1. Kesepakatan kehadiran siswa
Kesepakatan kelas yang pertama salah satunya adalah mengatur kehadiran dan masuk kelas tepat waktu.
Hal ini bertujuan menjaga kedisiplinan murid-murid, sehingga menjaga suasana kelas menjadi tenang dan tidak mengganggu konsentrasi belajar para murid di kelas.
Berikut contoh peraturannya berupa :
- Kegiatan belajar (kurikuler) siswa berlangsung pada hari Senin – Sabtu dimulai pagi hari 07.15 – 13.40 Wib.
- Bagi Siswa yang telat agar memberikan alasan keterlambatannya.
- Akan dianggap terlambat setelah bel tanda masuk berbunyi (Pkl 07.15).
- Siswa dianggap tidak hadir (alpa), jika tidak hadir tanpa pemberitahuan atau izin.
2. Kesepakatan piket bersama
Wali kelas dan murid juga dapat membuat kesepakatan mengenai jadwal piket kelas untuk menjaga kebersihan ruang kelas.
Selanjutnya, para murid agar dapat melaksanakan piket sesuai kesepakatan yang telah disetujui bersama oleh guru dan siswa.
Berikut contoh kesepakatannya :
- Siswa yang mendapat jadwal piket agar membersihkan kelas sebelum belajar dimulai.
- Siswa piket agar menghapus dan membersihkan papan tulis, setiap kali berganti mata pelajaran dan sebelum pulang sekolah.
- Memperhatikan kebersihan ruang kelas selama mendapat jadwal piket kelas. Merapikan buku, mengisi spidol, melap jendela yang kotor.
3. Kesepakatan tidak bertengkar antar siswa
Contoh dari kesepakatan kelas ketiga adalah membuat kesepakatan yang mengatur agar tidak bertengkar dengan siswa lainnya.
Kesepakatan ini bertujuan agar menjaga ketenangan selama kegiatan belajar mengajar.
Berikut contoh kesepakatannya :
- Setiap siswa agar menjaga kedamaian kelas. Tidak terlibat dalam kegiatan menghasut, membujuk, dan mengajak pihak lain yang dapat memicu pertengkaran.
- Setiap siswa dilarang terlibat dalam perkelahian atau pemukulan di dalam maupun di luar sekolah.
- Setiap siswa agar tidak terlibat dengan geng yang tidak sehat.
4. Kesepakatan bermain handphone (HP) di kelas
Segala hal yang sekiranya dapat mengganggu konsentrasi belajar supaya dibuatkan kesepakatan atau aturan, termasuk bermain saat sedang belajar.
Guru dan murid bisa mengatur kesepakatan ini ketika proses belajar dimulai, namun guru juga bisa memperbolehkan menggunakan hp, sebagai sarana yang digunakan murid ketika ada tugas yang jawabannya sulit ditemukan.
Berikut contoh kesepakatannya :
- Tidak mengganggu konsentrasi selama proses belajar mengajar.
- Mengumpulkan hp di tempat yang disediakan dengan kondisi silent atau off.
- Mematikan hp apabila kegiatan belajar mengajar dimulai, terkecuali jika diminta menggunakan hp oleh guru.
- Wali kelas mengembalikan hp setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengejar.
5. Kesepakatan tidak menertawakan teman dalam berargumentasi
Dalam sesi tanya jawab guru akan memberikan kesepakatan pada murid untuk menyampaikan argumen atau pendapatnya.
Namun beberapa kejadian, masih banyak murid yang saling menertawakan ketika murid lain menyampaikan pendapatnya yang dampaknya dapat mempengaruhi mental murid.
Sehingga dengan adanya kesepakatan ini akan membuat rasa percaya diri para murid dan tidak takut salah memberikan pandangannya.
Berikut contoh kesepakatannya :
- Tidak menertawakan teman apabila salah ketika menjawab ataupun berargumentasi.
- Menghargai setiap perbedaan pandangan sesama siswa.