Seiring bertambah usia, seringkali kita melupakan sesuatu, enggan berpikir berat, dan berhenti mempelajari hal baru. Akibatnya, fungsi otak bisa jadi sudah mulai menurun.
Sama halnya dengan tubuh, jika otak tidak dijaga fungsinya dengan baik, bukan tak mungkin kemampuannya menurun. Pada usia lanjut, ini bisa terjadi dengan tanda demensia dan sederet penyakit ingatan lainnya.
Padahal, sejak muda kita bisa terus melatih otak agar terjaga daya ingatnya. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa melakukan aktivitas tertentu bisa menjaga memori tetap tajam dan bahkan bisa meningkatkan kecerdasan.
Berikut ini beberapa cara mengasah otak agar lebih cerdas, yang dirangkum dari berbagai sumber.
Selama ini kita menganggap bahwa tidur siang hanya untuk balita atau anak-anak. Padahal, studi menunjukkan bahwa tidur siang meski sebentar, bagi orang dewasa bisa bermanfaat.
Dr Delphine Oudiette dari Paris Brain Institute telah meneliti apakah micronap atau tidur sejenak pada siang hari dapat meningkatkan kreativitas. Dia memberikan masalah matematika kepada peserta studi dan, jika mereka tidak dapat menyelesaikannya, mereka diminta untuk berbaring di kursi dan beristirahat.
Hasil studi mengungkapkan bahwa orang-orang yang memasuki tahap tidur 1 yaitu kondisi setengah terjaga, tiga kali lebih mungkin untuk menyelesaikan masalah dibandingkan orang yang tidak tidur siang.
"Sepertinya kami memiliki perubahan kreatif saat Anda tertidur," ujar Oudiette, seperti dikutip dari BBC Science Focus.
Tidak dipungkiri lagi, bahwa kurang tidur dapat memicu gangguan kesehatan. Ini termasuk berpengaruh terhadap otak.
Faktanya, tidur penting untuk mendukung fungsi kognitif yang optimal. Tidur juga meningkatkan kemampuan otak untuk mempelajari informasi baru ketika kita bangun.
Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kemampuan kita mempelajari keterampilan motorik, mulai dari mengendarai sepeda hingga mengetik lebih cepat.
Ahli saraf yang pernah di Harvard Medical School, Dr Matthew Walker, pernah melatih orang untuk mengetuk serangkaian tombol rumit pada keyboard komputer dan mengujinya 12 jam kemudian.
Hasilnya, mereka yang tidak tidur di antara dua sesi tersebut mengalami peningkatan kinerja sebesar 2 persen, sedangkan mereka yang tidur, 20 persen lebih cepat tanpa kehilangan akurasi.
Pakar mengatakan bahwa tingkat pendidikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan fungsi mental yang lebih baik di usia tua. Para ahli berpendapat bahwa pendidikan lanjutan dapat membantu menjaga daya ingat tetap kuat dengan membiasakan seseorang untuk aktif secara mental.
Menurut ahli, menantang otak dengan latihan mental diyakini dapat mengaktifkan proses yang membantu menjaga sel-sel otak individu dan merangsang komunikasi di antara sel-sel tersebut.
Banyak orang mempunyai pekerjaan yang membuat mereka tetap aktif secara mental. Menjalani hobi, mempelajari keterampilan baru, menjadi sukarelawan atau menjadi mentor adalah cara tambahan untuk menjaga pikiran tetap tajam.
Seperti dilansir dari situs resmi Harvard, olahraga tak hanya penting untuk kesehatan fisik tetapi juga cara terbaik untuk meningkatkan fungsi otak.
Menurut sebuah studi tahun 2018, olahraga ringan meningkatkan aktivitas di hipokampus, yang terlibat dalam memori. Hal ini juga meningkatkan hubungan antara hipokampus dan daerah otak lain yang mengatur memori.
Sebuah studi tahun 2014 juga menemukan bahwa olahraga meningkatkan volume hipokampus. Penulis penelitian berspekulasi bahwa aktivitas aerobik mendorong pertumbuhan neuron, yang meningkatkan struktur dan fungsi otak.
Untuk menikmati manfaat kognitif dari olahraga, penting untuk melakukannya secara teratur. Sebagai catatan, ini berarti kita tidak perlu berolahraga keras untuk mendapatkan manfaatnya.
Kita bisa rutin untuk berjalan sedang, yoga, lintas alam, hingga latihan badan.
Penelitian menunjukkan bahwa membaca dapat membantu meningkatkan kecerdasan. Dalam sebuat ulasan tahun 2015, membaca dikatakan bisa merangsang setiap bagian otak, bersama dengan koneksi saraf di antara mereka.
Itu karena membaca memerlukan beberapa fungsi kognitif, termasuk perhatian, memprediksi, memori kerja, memori penyimpanan jangka panjang, penalaran abstrak, pemahaman, dan pemrosesan visual surat.
Sebuah studi tahun 2013 juga menetapkan bahwa membaca meningkatkan konektivitas antar wilayah otak yang terlibat dengan pemahaman. Efek ini dapat bertahan beberapa hari setelah membaca, sehingga menunjukkan manfaat jangka panjang.
Dikutip dari Healthline, ternyata menyeruput teh hijau juga bisa mendukung fungsi otak. Beberapa efek ini disebabkan oleh kafein dalam teh hijau, yang terdapat dalam jumlah kecil.
Teh hijau merupakan minuman yang kaya akan bahan kimia epigallocatechin gallate (EGCG). Menurut tinjauan tahun 2019, EGCG dapat memfasilitasi pertumbuhan akson dan dendrit di neuron. Akson dan dendrit memungkinkan neuron berkomunikasi dan menyelesaikan tugas kognitif.
Selain itu, tinjauan tahun 2017 menyimpulkan bahwa teh hijau meningkatkan perhatian dan memori kerja. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kombinasi komponen bermanfaat dalam teh hijau, bukan hanya satu zat saja.