GridHealth.id -Maltodextrin adalah zat aditif yang sering digunakan dalam makanan dan minuman olahan.
Bahan ini berasal dari pati, seperti jagung, beras, atau kentang, yang dipecah menjadi molekul-molekul kecil dengan proses hidrolisis.
Meskipun sering digunakan karena sifatnya yang mudah dicerna dan kemampuannya untuk memperbaiki tekstur dan umur simpan produk, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan terkait dengan konsumsi maltodextrin.
Ini berarti konsumsi maltodextrin dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah.
Hal ini berbahaya terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes.
Ini terjadi karena maltodextrin dapat berfermentasi di usus besar, menghasilkan gas dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Ini dapat mengurangi populasi bakteri baik seperti Lactobacillus, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Ketidakseimbangan mikrobiota usus ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan peradangan.
Ini karena maltodextrin dapat mempengaruhi lapisan usus dan meningkatkan peradangan, yang merupakan faktor utama dalam penyakit-penyakit ini.
Konsumsi makanan ini secara berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Gejala alergi dapat berupa ruam, gatal-gatal, dan gangguan pernapasan.
Meskipun residu bahan kimia biasanya berada dalam batas aman, ada kekhawatiran tentang potensi toksisitas jangka panjang dari paparan bahan kimia ini, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Mengonsumsi makanan alami dan tidak olahan serta membaca label makanan dengan cermat dapat membantu mengurangi paparan terhadap maltodextrin dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.