Timnas Indonesia U-19 sudah menjuarai Piala AFF U-19 2024. Ada permintaan agar keberhasilan ini tidak diglorifikasi berlebihan.

Di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/7/2024), Indonesia menang 1-0 atas Thailand di final Piala AFF U-19. Gol Jens Raven pada menit ke-18 menjadi penentu kemenangan Garuda Muda.

Indonesia untuk kedua kalinya, Indonesia menjuarai Piala AFF U-19. Sebelumnya, Indra Sjafri yang juga mampu mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 pada 2013.

Mimpi besar dititipkan oleh PSSI ke Timnas U-19 saat ini. Targetnya adalah lolos ke Piala Dunia U-20 2025 yang akan berlangsung di Chile.

Perjalanan masih panjang untuk mewujudkan ambisi itu. Untuk mendapat tiket ke Piala Dunia U-20 2025, Indonesia harus menjadi semifinalis di ajang Piala Asia U-19 2025.

Hal pertama yang harus diraih: tiket dari Kualifikasi Piala Asia U-19 2025. Indonesia ada di Grup F bersama Yaman, Maladewa, dan Timor Leste. Ajan itu akan berlangsung pada September mendatang.

Pengamat sepakbola, Eko Noer Kristiyanto, yang mengingatkan agar keberhasilan Indonesia di Piala AFF U-19 agar tak dirayakan secara berlebihan. Apalagi, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan Indra Sjafri hasil evaluasi di Piala AFF U-19.

Indonesia memang tampil produktif dengan mengemas 16 gol dalam lima pertandingan, Tapi, gol dari open play yang benar-benar dibangun dari bawah cuma ada enam saja.

"Kadang kita lupa, juara di level junior tidak menjamin apapun di level senior. Banyak variabelnya. Di Piala Dunia junior yang juara itu negara-negara Afrika juga bisa. Pas Piala Dunia beneran ya rontok," kata Eko Maung kepada detikSport, Rabu (31/7/2024).

"Padahal harusnya juara di level junior jangan terlalu diglorifikasi seakan itu adalah puncaknya."

"Masih panjang kalau ingin beneran dianggap negara jago bola," kata dia menambahkan.

Permainan Indonesia di Piala AFF U-19 bisa dibilang 'kurang menghibur'. Gaya main yang lebih banyak memperagakan bola panjang, keputusan pemain yang terlambat mengoper, juga strategi defensif membuat Indonesia lebih banyak menunggu lawan di daerah permainan sendiri.

Tapi, dengan permainan yang kurang menarik ditonton itu, Indra Sjafri kembali mempersembahkan trofi. Founder Save Our Soccer, Apung Widadi, memberikan pandangannya. Dia memberi pilihan permainan membosankan yang diperagakan Timnas U-19 tapi juara. Atau permainan atraktif a la Shin Tae-yong di Timnas senior yang belum menghasilkan trofi.

"Sepakbola kini: Yang penting menang dan juara. Selamat atas keberhasilan menjadi juara AFF U-19. Selamat Coach Indra Sjafri yang luar biasa sukses di sepakbola kelompok umur. Semoga kedepan coach Indra bisa naik megang usia senior dan sukses seperti pelatih Spanyol luis de la fuente, sukses kelompok ukur dan sukses senior," kata Apung.

"Semoga kedepan lolos Piala Asia u-20 dan Piala Dunia U-20 dengan materi yg hampir sama. ini tantangan sangat berat karena berbeda tingkatan kompetisinya. Penyempurnaan tim akan sangat berpengaruh terhadap pola permainan dan bisa sejauh mana tim melangkah."

"Kemarin permainan cukup direct sehingga tidak terlalu dapat dinikmati penonton kata netizen. Mungkin karena persiapan tim yang singkat dan disesuaikan materi pemain dalam permainan. jadi agak monoton lewat sayap, tapi itulah sepakbola: yang penting menang dan juara kan. Coach Indra garis tangan bagus juara terus, Coach STY main bagus tapi belum juara apapun. Jadi netizen di tim mana?" kata Apung lagi.

Untuk membangun Timnas yang kuat di semua level, PSSI memang masih banyak mempunyai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Kompetisi salah satunya, kualitas Liga 1 harus ditingkatkan dengan kompetisi usia dini yang berjenjang, reguler, dan stabil menjadi syarat utamanya.