TRIBUNJATIM.COM - Nur Yanto (63), pemilik kos yang makan daging kucing mengaku tak mampu beli daging sapi.

Hal ini karena ia mengaku sewakan kos dengan harga murah.

Yanto diketahui makan daging kucing untuk obati diabetes.

Rupanya, ia sudah melakukan itu sejak 10 tahun silam.

Warga Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah ini mengonsumsi kucing untuk mengobati diabetes yang dideritanya sejak berusia 54 tahun.

"(Sejak 2010 makan kucing?) Iya, pokoknya sudah lama, iya sejak itu. Saya diabet dari umur 54 tahun, sekitar 10 tahun lalu," ucap Nur saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Kamis (8/8/2024).

Nur menceritakan, dirinya sempat melakukan pengobatan.

Namun, dia mengaku dokternya tidak memberi obat dan mulai berinisiatif mencari obat dengan mengonsumsi kucing.

Pasalnya Nur menilai daging kucing sangat rendah gula. Sementara dirinya tak mampu membeli daging karena mahal baginya. 

"Setelah makan dicek gitu gula darahnya kan memang rendah. Saya sudah parah sekali soalnya gulanya. Pokoknya (harus berobat dengan) daging, enggak harus kucing, tapi kan daging sapi mahal. Sedangkan (usaha) kos saya murah sekali," paparnya, melansir dari Kompas.com.

Nur mengaku, biasanya menyasar kucing yang menghampiri rumahnya dan memukul kepala kucing dengan benda tumpul hingga mati.

"Rasanya rasa daging, enak. Cari kucing di rumah kebanyakan, datang sendiri. Saya godok thok pakai magicom, biasanya (sekali masak) 3 hari habisnya, pake nasi sedikit sekali, enggak sebulan sekali (makan kucing) kan enggak mesti ada," jelasnya. 

Dia juga tidak merasa kasihan dengan kucing yang dimakan lantaran dia merasa sangat membutuhkan daging kucing.

Pemilik kos di Kelurahan Sekaran itu mengaku telah lama cerai dengan istri dan berpisah dengan keluarganya.

Kini dia hanya tinggal dengan penyewa kos.

Setiap kamar kos disewakan dengan biaya Rp 500.000 per tiga bulan. Hanya ada lima kamar yang disewakan oleh Nur.

Kendati demikian, dia tidak mengajak anak kos untuk memakan kucing karena itu merupakan inisiatifnya sendiri.

"Enggak bagi-bagi anak kos. Itu karena ide saya sendiri. Enggak dari mimpi," tambahnya.

Sementara itu, Kanit Tidpiter Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Johan Widodo mengatakan Nur sudah ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan. Dia hanya dikenakan wajib lapor oleh pihak kepolisian.

Nur dijerat Pasal 91B ayat 1 UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Pasal 302 KUHP.

"Ancaman hukuman penjara paling lama 2 tahun dan/atau atau denda paling banyak Rp 200 juta atau yang KUHP pidana penjara 9 bulan," ujar Johan dalam jumpa pers.

Sementara itu, penghuni yang tinggal di kos milik Nur Yanto kini berniat angkat kaki.

Para penghuni kos-kosan tersebut merasa tak nyaman setelah melihat kejadian yang viral tersebut.

NA (24), salah satu penghuni kos tersebut berencana pindah dari kos milik pelaku karena sudah merasa tak nyaman.

"Ini rencananya mau pindah, mau cari kos yang lain," ujar dia saat ditemui di lokasi, Kamis (8/8/2024).

Tak hanya dirinya, teman-teman yang tinggal di kosan tersebut juga berniat untuk pindah karena merasakan hal yang dengan dirinya. Selain tak nyaman, jika tetap tinggal di kosan tersebut menurutnya juga tak aman.

"Kemarin pak polisi juga bilang pindah kos aja biar aman," imbuhnya.

Dia menjelaskan, yang tinggal di kosan tersebut mayoritas mahasiswa. Total ada lima orang yang tinggal di kos milik pelaku yang viral makan daging kucing itu.

"Yang ngekos ada lima anak," ucap NA.

Meski demikian, dia mengakui jika biaya kos di tempat tersebut cukup murah. Per bulan penghuni kos hanya diminta bayar Rp 200 ribu per kamar.

"Di sini murah memang sebulan Rp 200 ribu," ungkapnya.

Kapolsek Gunungpati Semarang, Kompol Agung Raharjo mengatakan, pelaku beralasan memakan daging kucing untuk menurunkan gula darah.

"Katanya yang bersangkutan (NY), untuk menyembuhkan atau menurunkan gula darah. Karena dia sakit diabetes," jelas Agung saat dikonfirmasi kompas.com.

Dia menjelaskan, Reskrim Polrestabes, Inafis Polrestabes dan Unit Polsek Gunungpati sudah datang ke lokasi kejadian untuk Melaka pendalaman.

"Kita cek dan klarifikasi kepada pelaku dan klarifikasi kepada anak kos yang mem-viralkan," terang dia.

Saat ini, kondisi kos tersebut masih beraktivitas seperti semula meski pemilik kos-nya viral di medsos gara-gara kepergok makan daging kucing.

"Masih berjalan dengan normal. Di situ ada tujuh kamar," imbuhnya.

Informasi yang dia dapatkan, pelaku telah memakan daging kucing selama satu tahun.

Alasannya untuk dijadikan obat diabetes.

"Sudah 10 kali selama setahun," ujarnya.

Baca Lebih Lanjut
Imbas Pemilik Kos Viral Kepergok Makan Daging Kucing, Mahasiswa Penghuninya Langsung Pilih Minggat
Hilda Rubiah
Gunungpati Geger! Bos Kos-kosan Digerebek Mahasiswa Diduga Makan 10 Kucing Peliharaan
Sindonews
Hasil Cek Gula Darah Bapak Kos yang Viral Makan Kucing di Semarang, Tak Ditahan tapi Wajib Lapor
Rheina Sukmawati
Viral Pria Semarang Makan Daging Kucing buat Obat Diabetes
Detik
Bapak Kos di Semarang Ngaku Makan 10 Kucing dalam Setahun
Detik
Kata Tetangga soal Pria Semarang Viral Makan Daging Kucing buat Obat
Detik
Kasus Bapak Kos Makan Daging Kucing, Disnak Keswan Jateng: Bukan Pangan, Itu Tidak Lazim!
Sindonews
Pabrik Bekasi Produksi 200 Ribu Bakso Jeroan Sehari, Omzet Rp 15 Juta Sebulan
Detik
Kepergok Anak Kos, Bapak Pemakan Kucing Bilang 'Maaf Jika Ganggu Nurani'
Detik
Info Harga Daging di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara, Ayam dan Babi Naik, Sapi Stabil
Chintya Rantung