Paulo Dybala menolak tawaran dengan nilai fantastis dari Arab Saudi demi bertahan di AS Roma. Keputusan itu disebut sebagai bentuk cinta Dybala untuk Roma.

Dybala sempat diincar klub Arab Saudi, Al-Qadsiah, pada bursa transfer musim panas kemarin. Pesepakbola Argentina itu ditawari bayaran 25 juta euro (sekitar Rp 431 miliar) per musim dengan durasi kontrak tiga tahun.

Dybala bahkan dikabarkan sudah berada di ambang pintu keluar Roma. Namun, pemain berusia 30 tahun itu pada akhirnya memutuskan bertahan di ibu kota Italia.

Mantan direktur olahraga Roma Walter Sabatini menilai keputusan itu sebagai tanda cinta Dybala kepada Roma. Dengan bertahan di Roma, Dybala juga dinilai menjaga peluangnya untuk tetap relevan di timnas Argentina.

"Keputusan Dybala untuk bertahan harus diinterpretasikan sebagai bentuk cinta; bentuk cinta dan kemurahan hati di kota yang besar dan klub penting seperti Roma, yang punya basis fans luar biasa," ujar Sabatini kepada Tuttosport.

"Ini juga bentuk cinta ke diri sendiri. Dybala mewakili sesuatu di Argentina, dia bahkan memakai nomor punggung 10: dia akan terus mewakili sesuatu selama dia tetap di liga yang penting. Tentu saja Liga Arab Saudi banyak berkembang, tapi itu telah memperlambat investasi dan diaspora akan melambat."

"Dybala sudah melakukan sesuatu yang sangat penting untuk perkembangannya sebagai manusia dan itu keputusan sulit. Karena bicara adalah satu hal, sementara menolak uang sebanyak itu hal yang berbeda," katanya.