TRIBUNJAKARTA.COM - Ketahui penyebab anak jadi nakal dan susah diatur, benarkah bisa jadi cerminan orangtua?
Setiap orantua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi anak baik dan penurut.
Maka, tak heran jika Anda sebagai orangtua terkadang merasa frustasi jika anak bertingkah nakal dan sulit diatur.
Mengutip laman Sahabat Orangtua & Anak (SOA), memarahi anak secara ugal-ugalan tidak menjamin menyelesaikan kenakalan anak tersebut.
Terlebih jika anak sudah mulai beranjak remaja, hal ini justru dapat mengakibatkan hubungan orangtua dan anak jadi merenggang.
Orangtua perlu mencari tahu akar penyebab anak menjadi nakal dan susah diatur, apakah pengaruh lingkungan atau malah cerminan dari sikap orangtua itu sendiri?
Dilansir laman SOA, berikut beberapa hal yang menyebabkan perilaku anak jadi nakal dan susah diatur:
1. Anak berusaha mencuri perhatian orangtua
Uang dan mainan saja tidak cukup untuk menggantikan kehadiran Anda. Sepulang dari kantor, selalu luangkan waktu untuk berinteraksi dengan si kecil.
Pastikan Anda benar-benar ada untuknya. Jauhkan diri dari gadget selama si kecil bermain atau mengobrol dengan Anda.
2. Pola asuh yang kurang tepat
Pola asuh juga bisa jadi penyebab anak berkelakuan nakal dan sulit diatur. Anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter, misalnya.
Bisa jadi bertindak nakal dan membangkang karena merasa terkekang. Begitupula, bagi anak dengan orangtua yang terlalu overprotektif. Kenakalan anak juga bisa menjadi buah akibat perilaku kekerasan yang terjadi di dalam rumah.
3. Keingintahuan anak yang tinggi
Sifat dasar anak adalah rasa ingin tahu yang sangat besar. Hal tersebut sangatlah wajar dan baik untuk perkembangannya.
Namun, rasa keingintahuannya bisa jadi berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya. Anda harus proaktif dalam membantunya membedakan cara yang benar atau yang salah.
4. Anak mencontoh perilaku orang-orang terdekat
Ia bisa jadi sulit diatur dan nakal karena mencontoh perilaku orangtuanya. Atau, bisa juga ia menjadi nakal setelah menonton tayangan di televisi.
1. Berikan contoh perilaku yang benar di depan anak
Jika ingin anak disiplin, maka Anda juga harus konsisten dalam mempraktikkan hidup yang disiplin.
Anak adalah peniru ulung. Ia akan meniru perilaku atau kebiasaan orang-orang terdekatnya. Dalam hal ini, tentu saja adalah Anda dan pasangan
2. Jangan mengekang, namun berikan batasan
Dengan mengekangnya, Anda tidak memberikan ruang bagi anak untuk belajar. Cepat atau lambat, ia akan memberontak terhadap peraturan yang ada.
Arahkanlah rasa keingintahuan dan hobi anak agar tidak sampai merugikan dirinya maupun orang lain. Berikan ia kebebasan. Namun, jangan lupa untuk menerapkan batasan-batasan.
Misalnya, perbolehkan ia bermain game favoritnya. Namun, hanya jika ia sudah menyelesaikan tugas sekolah atau saat akhir pekan dan juga diberikan batasan durasi waktu pada anak untuk bermain game tersebut.
3. Berikan konsekuensi yang tegas
Tetaplah tegas pada peraturan yang sudah Anda buat. Namun, jangan mengambil hal yang menjadi kebutuhan pokok anak.
Salah satu contoh yang tidak boleh dilakukan adalah: tidak memberikan si kecil makan siang atau makan malam
4. Dengarkan Anak
Mendisiplinkan anak bukan berarti Anda harus mendidiknya dengan tangan besi. Di balik kenakalannya, mungkin ada hal yang ingin ia sampaikan pada Anda. Ia mungkin mengalami kesulitan dalam menyampaikan keluahan di dalam otaknya.
Oleh karena itu, jangan terburu-buru menerapkan hukuman.