TRIBUNWOW.COM - Empat pemain idaman Shin Tae-yong 1 per 1 sudah dinaturalisasi Timnas Indonesia, kurang 1 bintang, simak peluangnya berikut ini.
Dilansir TribunWow.com, empat pemain yang jadi target utama Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia satu per satu sudah terealisasikan.
Keempat pemain yang diinginkan Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi Timnas Indonesia di antaranya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat dan Mees Hilgers.
Untuk Sandy Walsh dan Jordi Amat, keduanya sudah mendapatkan paspor Indonesia per 17 November 2022.
Sandy Walsh dan Jordi Amat disumpah WNI dan bisa membela Timnas Indonesia secara bersamaan.
Setelah Sandy Walsh dan Jordi Amat, Shin Tae-yong dan PSSI akhirnya berhasil meyakinkan Mees Hilgers.
Mees Hilgers berhasil diyakinkan untuk dinaturalisasi Timnas Indonesia setelah rayuan yang cukup panjang dilakukan.
Nama Mees Hilgers yang sudah digoda sejak 2020 silam baru berhasil direalisasikan empat tahun kemudian.
Di mana, Mees Hilgers dinaturalisasi bebarengan dengan Eliano Reijnders pada Senin (30/9/2024).
Keduanya menjalani sumpah WNI secara bersamaan di Brussel, Belgia.
Momen resminya Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dinaturalisasi Timnas Indonesia diunggah pada laman Instagram Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Dalam captionnya, Erick Thohir turut menyematkan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut berperan dalam mempercepat proses sumpah dua pemain naturalisasi.
Hal itu lah yang kini telah dimiliki oleh Kevin Diks.
Kevin Diks mampu membaca situasi mana saatnya harus melakukan pressing mana sekedar melakukan bayangan saja.
Pemain yang catatkan presentase 79 persen starter di FC Utrecht itu juga dikenal mampu membaca arah bola baik ketika duel darat maupun udara.
Kemampuan itu lah yang membuat pemain berusia 27 tahun itu mampu mengunci satu tempat di lini belakang FC Copenhagen.
3. Ketenangan
Keuntungan ketiga tentu berkaitan dengan ketenangan Kevin Diks di lini belakang.
Ketenangan itu yang kerap diperlihatkan bersama FC Copenhagen.
Ketenangan Kevin Diks mampu membuatnya dengan mudah membaca serangan lawan.
Hal itu dapat dibuktikan dengan rasion kartu kuning rendah dari seorang Kevin Diks.
Dengan hanya bukukan 7 kartu kuning dan 1 kartu kuning kedua dari 51 pertandingannya musim 2023/2024.
4. Berani Build Up dari Bawah
Keempat yakni terkait dengan keberaniannya melakukan build up serangan dari bawah.
Sebagaimana diketahui, bek tengah modern di sepak bola saat ini dituntut untuk berani turut serta membangun serangan dari bawah.
Bola dari kaki ke kaki jadi penekanan yang harus dimiliki oleh para defender modern.
Hal itulah yang kini juga sudah dimiliki oleh Kevin Diks.
Keberanian Kevin Diks dalam melakukan build up mampu memudahkan tugas rekannya di lini tengah FC Copenhagen untuk menyusun serangan.
5. Akurasi Umpan Long Ball
Kelima yakni terkait dengan akurasi long ball Kevin Diks.
Kesitimewaan yang tak banyak dimiliki oleh para pemain belakang.
Di mana, Kevin Diks acap kali memberikan umpan di antara pemain belakang lawan yang pada akhirnya sukses membukakan ruang bagi pergerakan rekannya.
6. Multifungsi
Tak cuma mampu mengawal lini pertahanan, Kevin Diks juga diketahui mampu bermain di tiga posisi berbeda yang juga berada di pos belakang.
Ketiga posisi yang acap kali dimainkan Kevin Diks di antaranya adalah bek kanan, tengah dan juga kiri.
Berikut rinciannya:
1. Bek tengah: 55 pertandingan, 4 gol dan 2 assist.
2. Bek Kanan: 187 pertandingan, 19 gol dan 16 assist
3. Bek Kiri: 33 pertandingan, 1 gol dan 3 assist
Profil Kevin Diks
Dilansir TribunWow dari Transfermrkt.com, berikut profil Kevin Diks:
Nama Lengkap : Kevin Diks Bakarbessy
Tanggal Lahir : 6 Oktober 1996
Asal : Apeldoorn
Usia : 27 Tahun
Tinggi : 1,84 m
Kewarganegaraan : Belanda
Posisi : Bek - Bek Tengah
Kaki : Kanan
Klub saat ini : FC Kopenhagen
Bergabung : 5 Juli 2021
Kontrak Berakhir : 30 Juni 2025
Statistik Kevin Diks
Dilansir TribunWow dari Transfermrkt.com, berikut statistik Kevin Diks:
1. FC Copenhagen: 111 pertandingan, 8 gol, 16 assist dan 8.028 menit bermain
2. Vitesse Arnhem: 75 pertandingan, 2 gol, 5 assist dan 6.260 menit bermain
3. Aarhus GF: 51 pertandingan, 9 gol, 3 assist dan 3.122 menit bermain
4. Feyenoord Rotterdam: 31 pertandingan, 4 assist dan 2.293 menit bermain
5. Vitesse Arnhem U21: 12 pertandingan, 1 gol, dan 1077 menit bermain
6. Vitesse Arnhem U19: 10 pertandingan, 1 gol dan 900 menit bermain.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)