Didiagnosis kanker usus besar seperti tak pernah terbayangkan oleh Carly Barret. Usianya yang masih sangat muda membuat dia merasa kondisi yang dia alami bukan gejala kanker.
Hanya saja keluhan demi keluhan terus dia alami. Mulai dari BAB berdarah, sakit perut, berat badan turun sampai sensasi yang aneh di perutnya. Saat mencari tanda-tanda peringatan itu di internet, ia mengira itu disebabkan oleh wasir, kolitis ulseratif, sindrom iritasi usus besar, atau penyakit Crohn.
Saat berkonsultasi ke spesialis kandungan, dokter mendesaknya menemui spesialis gastroenterologi. Namun setelah bertemu dokter penyakit dalam, gejala yang dia alami disebut tak gawat dan berbahaya.
"Saya berusia 24 tahun. Saya terlalu muda. Kanker tidak terjadi pada orang-orang di usia ini," kenang Barrett, yang sekarang berusia 28 tahun dan mengajar kelas 4 di Louisville, Kentucky, mengatakan kepada TODAY.
Diagnosis Barrett pada bulan Juni 2019 muncul sebelum ia sempat datang ke janji temu dokter dan gejalanya makin memburuk. Ia baru saja kembali dari liburan di Eropa ketika ia merasakan nyeri hebat di perutnya dalam penerbangan dari Spanyol ke AS.
Pemindaian CT dan biopsi menunjukkan kanker usus besar stadium 3.
Barrett menjalani operasi dengan dokter mengangkat tumor besar dan ususnya. Salah satu ovariumnya juga diangkat.
Sebulan kemudian, sebelum memulai kemoterapi yang dapat menyebabkan menopause dini, Barrett menjalani proses pengambilan sel telur dengan satu ovarium yang tersisa untuk memberinya kesempatan memiliki anak.
Kemoterapi pertama itu gagal, dengan kanker usus besar bermetastasis ke hatinya. Kini, ia berada pada stadium 4.
Kemoterapi tidak berhasil untuknya, tetapi imunoterapi berhasil dan kini ia dalam tahap remisi.
"Secara mental, saya masih berusaha untuk kembali normal, tetapi saya rasa saya tidak akan pernah bisa. Saya mulai terbiasa dengan keadaan normal yang baru ini," tutur dia.