TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang umum terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Menurut PAFI Bandung, ada beberapa cara alami yang efektif untuk mengelola tekanan darah tinggi tanpa harus bergantung sepenuhnya pada obat-obatan.
Berikut adalah tips yang dapat membantu Anda mengendalikan tekanan darah secara alami dan meningkatkan kualitas hidup.
Pola makan memegang peranan penting dalam mengelola tekanan darah. PAFI Bandung merekomendasikan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang menekankan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan produk susu rendah lemak. Kurangi asupan garam, lemak jenuh, dan kolesterol yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Aktivitas fisik secara teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan memperkuat jantung dan meningkatkan aliran darah. PAFI Bandung (pafibandung.org) menyarankan untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari, lima kali seminggu. Pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi fisik Anda, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang.
“Olahraga aerobik ringan hingga sedang dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Konsistensi adalah kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal,” tambah PAFI Bandung.
Garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan, yang meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. PAFI Bandung merekomendasikan untuk membatasi asupan garam tidak lebih dari 2.300 mg per hari, atau sekitar satu sendok teh.
Bagi beberapa individu, terutama yang berusia di atas 50 tahun, batasan ini sebaiknya lebih rendah.
Stres dapat memicu peningkatan sementara tekanan darah. Jika stres terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan jantung. PAFI Bandung menyarankan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengelola stres.
“Luangkan waktu setiap hari untuk aktivitas yang menenangkan pikiran. Mengelola stres tidak hanya baik untuk tekanan darah, tetapi juga untuk kesejahteraan mental secara keseluruhan,” ujar PAFI Bandung.
Alkohol dan rokok memiliki dampak negatif pada tekanan darah. Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, sementara nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah. PAFI Bandung merekomendasikan untuk menghindari rokok sepenuhnya dan membatasi konsumsi alkohol.
“Berhenti merokok dan mengurangi alkohol dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan,” jelas ahli kesehatan dari PAFI Bandung.
Kelebihan berat badan menempatkan tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Menurut PAFI Bandung, menurunkan berat badan meski hanya beberapa kilogram dapat berdampak positif pada tekanan darah.
“Perubahan kecil dalam berat badan dapat menghasilkan perbedaan besar dalam tekanan darah. Kombinasikan diet sehat dengan olahraga untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal,” kata PAFI Bandung.
Potasium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Makanan kaya potasium seperti pisang, kentang, bayam, dan kacang-kacangan sangat dianjurkan oleh PAFI Bandung.
“Memperbanyak asupan potasium dapat membantu tubuh menghilangkan natrium berlebih. Namun, konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki masalah ginjal sebelum meningkatkan asupan potasium,” tambah PAFI Bandung.
Mengelola tekanan darah tinggi secara alami memerlukan perubahan gaya hidup yang konsisten. Dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, Anda dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi serius.
PAFI Bandung menekankan pentingnya konsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai program pengelolaan tekanan darah untuk memastikan pendekatan yang aman dan efektif. (*)