Cara mendidik anak yang keras kepala memang sering kali membuat orang tua memutar otak.
Tak jarang, anak dan orang tua malah terlibat pertengkaran yang tidak hanya melelahkan bagi orang tua, tapi juga berdampak buruk bagi mental anak.
Dikutip dari laman Parent Circle, anak yang sering dimarahi orang tua akan mereka merasa bersalah, terhina, takut, malu, cemas, dan stres.
Semua ini akhirnya menyebabkan keterlambatan perkembangan pada anak, gangguan tidur, masalah perilaku, hingga kesulitan menjalin hubungan sosial.
Karena itu, orang tua harus bijak dalam membimbing anak, terutama yang memiliki sifat kritis dan keras kepala. Tapi, sebenarnya apa faktor yang menyebabkan anak keras kepala dan bagaimana cara mendidiknya?

Faktor yang Membuat Anak Keras Kepala

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan anak bersikap keras kepala menurut laman Mom Junction.

Cara Mendidik Anak yang Keras Kepala

Ilustrasi anak keras kepala. Foto: Shutter Stock
Menurut laman Parents, mengasuh anak yang keras kepala membutuhkan kesabaran, ketenangan, empati, dan kestabilan emosional sebagai orang tua. Berikut ini kiat-kiat yang bisa Anda lakukan untuk mendidik anak yang keras kepala.

1. Berikan Pilihan

Anak yang keras kepala suka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Jadi berikan mereka kesempatan untuk memilih atau memutuskan sesuatu.
Misalnya, saat ingin ke luar di malam hari dan cuaca sedang dingin, berikan mereka pilihan untuk mengenakan sweater merah atau biru. Dengan begini, mereka tidak akan memberontak atau menolak memakai sweater karena telah memilih sesuai keinginannya.

2. Bertanya dengan Sabar

Terkadang sebenarnya anak-anak tidak keras kepala, tapi kewalahan atau overwhelmed dengan lingkungan sekitar dan belum tahu cara mengatasi emosinya.
Oleh karena itu, orang tua harus bersabar dan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui motivasi yang tersembunyi di balik tindakan mereka.

3. Tetapkan Aturan

Pakar parenting asal Amerika Serikat, Lorie Anderson, dalam laman Parents mengatakan bahwa cara termudah untuk menegakkan aturan di rumah adalah dengan membuat rutinitas. Misalnya, menetapkan jam tidur yang sama setiap malam, jam mengerjakan PR, dan lain-lain.
Dengan begitu, anak akan belajar untuk melakukan tugasnya sendiri. Mereka juga jadi merasa tidak diatur karena rutinitas telah menjadi kebiasaannya.

4. Validasi Perasaannya

Ketika anak sedang memberontak, validasi perasaan mereka kemudian bantu untuk menemukan solusi. Jika anak masih juga keras kepala, tenangkan diri Anda, Moms.
Anda perlu menenangkan diri sebelum menenangkan anak. Dengan begitu, si kecil juga akan belajar terkait ketenangan dan kesabaran saat menghadapi masalah.

5. Jangan Berdebat

Anak yang keras kepala selalu siap memulai pertengkaran secara langsung. Jadi, jangan beri mereka kesempatan itu.
Sebaliknya, dengarkan apa pun yang dikatakan anak dan ciptakan sebuah diskusi, bukan pertengkaran. Ketika Anda menunjukkan keinginan untuk mendengarkan mereka, kemungkinan besar mereka juga akan mendengarkan apa yang akan Anda katakan.
Baca Lebih Lanjut
Mengenal Strict Parents, Cara Didik yang Punya Dampak Negatif bagi Anak
Detik
3 Cara Mengatasi Suami Malas Kerja dengan Sabar Tanpa Harus Emosi
Info psikologi
Membangun Tim Hebat: Peran Ayah dan Ibu dalam Mendidik Anak
Muhammad Fathinaala
Bernadya, Validasi Emosi, dan Keberanian Meratapi Hidup
Detik
Chord Keras Kepala - Meiska - Kunci Gitar C: Mengapa Terulang Lagi Kisah Yang Sama
Glendi Manengal
10 Cara Menghadapi Suami Pemalas dan Suka Tidur, Tidak Pakai Emosi
Info psikologi
Pengakuan Rekan Kerja Agus Korban Penyiraman Air Keras, Bikin Banyak Karyawan Nangis hingga Resign
Rr Dewi Kartika H
Viral Balita Dicekoki Obat Penggemuk oleh Pengasuh, Ini Pesan BPOM soal Obat Keras!
Detik
Chord gitar dan lirik lagu Keras Kepala - Meiska, Trending Youtube
Andreas Chris Febrianto
Cara Menghilangkan Sakit Perut Tanpa Obat, Ini Tips Alami yang Ampuh
Diah Puspita Ningrum