TRIBUN-MEDAN.COM,- Beberapa hari terakhir sejumlah kawasan di Bali tertutup kabut.

Jarak pandang di wilayah seperti Badung Selatan, termasuk Kuta, Kuta Selatan, terbatas akibat adanya fenomena alam kabut adveksi.

Sejumlah masyarakat mengakui bahwa kabut lebih tebal dari hari-hari sebelumnya.

Lantas, apa sih kabut adveksi ini?

Kenapa fenomena alam ini bisa terjadi.

Untuk menjawab pertanyaan itu, sebelumnya mari kita bahas apa itu kabut.

Penjelasan Tentang Kabut

Kabut adalah awan yang turun mengenai daratan. 

Kabut bisa tipis atau tebal. Jika kabut tebal, maka bisa sangat membahayakan bagi manusia.

Dikutip dari Kompas.com, kabut tebal akan menghalangi jarak pandang manusia.

Bahkan kabut tebal bisa menghalangi hingga menghalangi kita dari melihat benda yang besar seperti gunung, menara, atau jembatan.

Selain itu, kabut juga berbahaya jika terjadi di jalan raya, dunia penerbangan, dan kelautan.

Keterbatasan jarak pandang akan membuat oengemudi sulit memprediksi jika ada bahaya atau kendaraan lain di depannya.

Kabut muncul ketika air menguap, kemudian menjadi titik-titik air dan memadat.

Kabut terdiri dari uap air, maka dari itu kabut akan terasa sangat lembab.

Selain air, kabut juga mengandung unsur polutan lainnya seperti debu, asap, atau bahkan garam jika kabut terjadi di dekat laut.

Berdasarkan tingkat kelembaban dan suhunya, kabut bisa muncul dan hilang secara tiba-tiba.

Macam-macam Jenis Kabut

Dilansir dari National Geographic, terdapat beberapa tipe kabut yang mungkin belum Anda ketahui. Berikut pembahasannya.

Kabut radiasi

Kabur radiasi terjadi pada malam hari saat panas yang dierap oleh bumi pada siang harinya dilepaskan ke udara.

Karena perpindahan panas dari tanah ke udara, maka terbentuklah uap air yang berkumpul menjadi kabut.

Karena datangnya panas dari tanah, posisi kabut ini sangat rendah. Bahkan sering disebut ‘kabut darat’.

Kabut lembah

Kabut lembah terbentuk di kaki gunung pada musim dingin.

Kabut ini terjadi ketika udara yang padat tidak bisa melewati gunung sehingga kabut mengumpul di lembah.

Kabut beku

Kabut dingin ini terjadi ketika uap air di dalam kabut membeku karena udara yang dingin.

Kabut ini biasanya menutupi puncak gunung dan terjadi pada daerah yang dingin namun lembab, seperi Skandinavia dan Antartika.

Kabut Adveksi

Kabut adveksi adalah kabut yang terbentuk saat udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin.

Proses tersebut disebut dengan proses adveksi. Pada proses ini, uap air akan memadat dan membentuk kabut.

Kabut adveksi ini biasanya terjadi di pantai tropis yang udaranya hangat lalu bertemu dengan air laut.

Pesisir Pasifik di Amerika Serikat, terutama di San Fransisco, sering tertutupi kabut adveksi karena airnya yang dingin namun udaranya hangat.(tribun-medan.com)

Baca Lebih Lanjut
Fenomena Matahari di Bali 'Redup' Pagi dan Sore, Mengapa Terjadi?
Detik
BKSDA Bali Jelaskan Viral Kawanan Burung Pipit Mati Massal di Bandara
Detik
Penyebab Burung Pipit Mati Massal di Area Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Array A Argus
Fenomena Alam Ini Picu Terbentuknya Lubang Terdalam di Samudra Hindia
Sindonews
Penanaman Mangrove 'sang Penjaga Garis Pantai' Perkuat Komitmen untuk Lestarikan Alam
Sindonews
Christian Sugiono Bangun Glamping Mewah di Bali, Berkonsep Eco Friendly
Sindonews
Wilayah-wilayah Ini Waspada Seruak Udara Dingin Saat Nataru, Apa Itu?
Detik
Terkuak Sosok Penambang Ilegal yang Ditangkap AKP Ulil, Bikin AKP Dadang Iskandar Kalang Kabut
Rr Dewi Kartika H
Apa Itu Invoice? Ini Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Kuitansi
Detik
Pesona Bukit Nirwana Pujon: Surga Tersembunyi di Ketinggian Malang
Timesindonesia