TRIBUNKALTENG.COM - Eks pemain Persib Bandung Michael Essien memilih untuk melatih klub antah berantah, singgung Jose Mourinho saat di Chelsea.

Memilih klub "antah berantah" seperti Nordsjaelland seperti menjadi keputusan aneh buat mantan pemain sekaliber Essien.

Namun, Essien menyukai proyek Nordsjaelland yang memproduksi banyak pemain muda.

"Saya suka Nordsjaelland dan proyeknya, bagaimana mereka mengembangkan pemain muda di sini."

"Klub ini memberikan kesempatan kepada pemain-pemain muda untuk merasakan sepak bola profesional."

"Itu salah satu alasan saya memilih bekerja di sini."

"Lingkungannya lebih tenang, sangat bagus dan sehat. Semua orang di sini siap membantu ketika Anda membutuhkannya," pungkas Essien.

Mantan gelandang top yang pernah memperkuat Persib Bandung, Michael Essien, menceritakan pengalamannya menjalani awal karier sebagai pelatih.

Essien melakoni karier sebagai pemain profesional pada selang 2000-2020.

Gelandang asal Ghana ini sangat sukses selama berbaju Chelsea pada 2005-2014.

Dia di antaranya sukses menjuarai Liga Inggris 2 kali, Piala FA 4 kali, dan Liga Champions 1 kali.

Sosok kelahiran 3 Desember 1982 itu juga pernah membela Persib pada 2017-2018.

Di Liga 1 2017, Essien bermain 29 kali dan mencetak 5 gol untuk Maung Bandung.

Sekarang mantan pemain bertinggi badan 178 cm itu sedang meniti karier menjadi pelatih.

Sejak tahun 2020, Essien menjadi asisten pelatih klub Denmark, Nordsjaelland.

Pernah ditangani pelatih-pelatih top macam Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, dan Guus Hiddink, Essien mengambil manfaat dari pengalamannya itu.

"Saya sekarang mulai melatih untuk belajar apa artinya menjadi seorang pelatih," kata Michael Essien seperti dikutip dari BBC Sport.

"Kini saya berbicara dengan para mantan pelatih saya. Hanya pembicaraan biasa, bukan membahas taktik."

"Saya beruntung karena pernah bekerja dengan sejumlah pelatih yang sangat hebat."

Kocaknya, dengan kini menjadi pelatih, Essien jadi maklum mengapa dulu Mourinho sering marah-marah kepada para pemainnya.

"Saya belajar banyak dari Jose dan Ancelotti. Ketenangannya dan bagaimana caranya menangani para pemain."

"Caranya berusaha merangkul semua pemain."

"Sekarang saya jadi lebih memahami mengapa Jose menjadi marah," lanjut Essien.

Essien adalah salah satu pemain kesayangan Mourinho ketika mereka bekerja bareng di Chelsea.

Terutama dalam periode pertama The Special One menangani The Blues pada 2004-2007.

Mourinho sampai membuat Chelsea memecahkan rekor transfer termahal saat membeli Essien dari Lyon pada musim panas 2005.

(TRIBUN KALTENG)

Baca Lebih Lanjut
Skor 3-1 Hasil Akhir Fenerbahce vs Gaziantep: Jose Mourinho Pepet Galatasaray di Klasemen Liga Turki
Haryanto
Lampard Merasa seperti Babysitter di Periode Kedua Latih Chelsea
Detik
Live Hasil Fenerbahce vs Gaziantep Malam Ini: Giovanni van Bronckhorst Pengingat Jose Mourinho 
Haryanto
Profil Sinthaweechai Hathairattanakool, Eks Kiper Persib Kini Jadi Pelatih Tim Sepak Bola Thailand
Array A Argus
Profil Edoardo Bove, Pemain Fiorentina yang Tiba-tiba Ambruk di Lapangan
Sindonews
Eks Bomber Persib Paling Berbahaya di Liga 2 Kans Main Lagi di Liga 1, Ini Syaratnya
Kemal Setia Permana
Persis Solo Mau? Ada Eks Anak Asuh Ong Kim Swee yang Kontraknya Habis di Sabah FC, Pasoepati Cek
Yonatan Krisna
Sepuluh Klub Kini Ingin Merekrut Bintang Arsenal yang Bermain Saat Menang Melawan West Ham
Khairil Rahim
Chelsea Pimpin Perburuan Pemain Rp 1 T Usia 20 Tahun dari Serie A, Tottenham dan Crystal Palace
Khairil Rahim
Profil Edoardo Bove, Mendadak tak Sadarkan Diri saat Laga Fiorentina vs Inter Milan di Liga Italia
Cornel Dimas Satrio