TRIBUNJATIM.COM - Kasus dokter koas Universitas Sriwijaya (Unsri) Luthfi yang dianiaya oleh sopir ibunda Lady Aurellia Pramesti, Datuk bin Chairuddin Adil (36) alias Fadilla, menyita perhatian.

Ibunda Luthfi Sri Meilani alias Lina Dedy berulang kali terlibat cekcok dengan Luthfi dan kedua teman perempuan terkait jadwal piket malam.

Penganiayaan ini terjadi di sebuah cafe di kawasan Demang Lebar Daun, Palembang.

Buntutnya, tabiat Lady Aurellia selama koas di Rumah Sakit Siti Fatimah, Palembang, Sumatera Selatan, terbongkar.

Dikutip dari Tribun Sumsel, tabiat Lady Aurellia terungkap dari rekaman suara yang dibagikan akun X @PartaiSocmed pada Sabtu (14/12/2024) malam.

"Tante nih orang Palembang lho, dan tante taunya jadwal Lady dua hari sekali jaga kan, dan kalian empat hari sekali jaga, enggak masalah tante, tapi kenapa harus kasar, ada rekamannya," ujar suara Lina Dedy.

"Boleh enggak tante aku ngomong," ucap wanita diduga teman Luthfi.

"Saya enggak ada urusan sama kamu, karena rekamannya cuma dia," timpal Lina Dedy.

Dalam rekaman, Lutfhi telah berulang kali menjelaskan perihal jadwal piket.

Menurutnya, jadwal piket tersebut telah dua kali diubah berdasarkan komplain rekan koas lain.

Rekan koas yang dimaksud mungkin merujuk kepada Lady Aurellia, anak dari Sri Meilina alias Lina Dedy.

"Sekarang gini tante, ini udah tahu belum tante udah berapa kali diomongi, ini masalah dari awal itu udah tiga kali," ucap Luthfi.

"Pertama oke diubah, karena ngomongnya weekend terus, pas diubah dibilang salah lagi, oke diubah, terus sudah diubah.

Kedua, kami ubah kemarin malam," tambahnya.

"Sudah kita pakai. Sekre itu ada tante, sekre 1 dan sekre 2, sekre 2 itu sibuk, ada kegiatan. Kita sudah pastikan, yang bersangkutan ke sekre 1, gimana ini udah oke belum?" lanjutnya.

Dokter koas Lady Aurellia kini kelakuannya dikuliti, diduga pakai ruang VVIP selama koas
Dokter koas Lady Aurellia kini kelakuannya dikuliti, diduga pakai ruang VVIP selama koas (Kolase tangkapan layar)

Luthfi pun menjelaskan jika jadwal sudah diganti-ganti terus.

"Sudah dirombak yang kedua kalinya. Karena kita udah telat, udah ganti-ganti terus.

Kita kasih ke dokter dokdiknis (dokter pendidik klinis)." beber Luthfi.

Oleh karena itu, lanjutnya, jadwal piket tersebut tidak bisa diubah lagi karena sudah dua kali diubah dan dilaporkan ke dokdiknis.

"Karena kita udah ganti-ganti terus. Dua kali kita ganti, setelah kita ganti, kenapa masih dikomplain, pada sudah diubah sesuai komplainan. Posisinya itu sudah dikirim," jelasnya.

Namun penjelasan tersebut sepertinya tidak diterima dan berulang kali ibunda Lady Aurellia mengancam dan marah-marah.

Ibu Lady Aurellia pun menyebut Luthfi tidak amanah sebagai ketua kelompok dokter koas.

"Kamu ketua kelompok, harusnya kalau ketua kelompok itu amanah."

"Semua di bawah kalian tuh sama, jangan oh ini sahabat, ini pacar. Kamu aja enggak mampu, gimana ngatur rumah tangga?" ungkap dia.

Salah satu teman Luthfi sempat menjelaskan tentang jadwal.

"Saya Kundia tante, kalau dilihat dari jadwal terakhir yang diubah, Lady jam malam empat kali di hari Jumat, Sabtu pagi, Senin malam, Rabu malam."

"Dari jarak jaga pertama ke kedua itu ada jarak seminggu enggak jaga tante."

"Sebelum akhirnya Lady jaga dua hari sekali dan tiga hari sekali jaraknya, sampai jadwal ketiga ini kita udah ngomong baik-baik," paparnya.

"Kamu ini bagaimana, dia bicara kasar dengan anak saya berarti saya ngejar dia (Luthfi)," kata Lina Dedy.

"Kamu enggak boleh ikut-ikut," sambungnya.

"Tante tahu enggak Lady dari awal juga ngomong kasar," timpal teman Luthfi.

"Tante, teman-teman Lady tuh banyak yang bilang kalau misalnya diomongi enggak adil, ngomongnya egois, harusnya tante tuh tahu," sambungnya.

Ayah Lady Aurellia, Dedy Mandarsyah, ternyata sering disebut dalam operasi tangkap tangan (OTT) BBPJN Kaltim.
Ayah Lady Aurellia, Dedy Mandarsyah, ternyata sering disebut dalam operasi tangkap tangan (OTT) BBPJN Kaltim (Istimewa)

Namun lagi-lagi, ibunda Lady Dedy terus mencecar Luthfi karena harus bertanggung jawab sebagai ketua kelompok koas.

Dari sini pembicaraan keduanya mulai terdengar meninggi dan bahkan berulang kali muncul ancaman.

"Ibu mana yang mendengar kayak gitu, anak saya itu anak tunggal lho, tapi enggak manja."

"Nah jadi jangan kamu ketawa-tawa, apa maksud kamu ketawa gitu. Saya orang Komering asli di sini, kamu mau jalur apa?"

"Jalur polisi, kita tidak ribut lho, kamu berpendidikan," ucap Lina Dedy semakin meninggi.

Hingga sopir Lady Dedy ikut memanas sempat mengancam Luthfi dan kedua temannya.

"Nah om kenapa mau main kasar itu," kata teman Luthfi.

"Keponakan aku yang kamu anuke tahu enggak," teriak sopir Lady Dedy, Datuk.

"Percuma kamu berpendidikan tinggi, tapi dengan orang tua kamu melawan. Saya ini sarjana hukum lho," kata Lina Dedy.

Beberapa bagian rekaman terdengar ricuh, mungkin berujung pada pemukulan oleh Fadilah alias Datuk.

Lady Aurellia juga disorot karena diduga menggunakan ruang VVIP pasien selama koas.

Seharusnya, Lady Aurellia menggunakan ruang khusus dokter koas.

Isu tersebut dikuak lewat postingan yang viral di sosial media.

Menanggapi kabar yang beredar, Manajemen RSUD Siti Fatimah, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) buka suara.

Diketahui, dokter koas Lady Aurellia Pramesti terdaftar sebagai Tim Bantuan Medis Sriwijaya (TBM Sriwijaya) di RSUD Siti Fatimah, Palembang, Sumatera Selatan.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah, dr Syamsuddin Isaac Suryamanggala mengatakan, pihaknya akan mengkroscek kabar tersebut.

"Terima kasih atas informasinya, kami dari RS Siti Fatimah saat ini sedang fokus membantu menyelesaikan terkait pemukulannya, karena kami mitra FK Unsri."

"Jadi memang semua sedang fokus terkait masalah pemukulan koas," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (14/12/2024).

Dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi korban penganiayaan gegara jadwal jaga.
Dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) menjadi korban penganiayaan gegara jadwal jaga. (Istimewa)

Menurutnya, terkait informasi penggunaan ruang VVIP mesti dikroscek satu-satu.

Karena pihaknya tidak tahu tingkah laku koas satu per satu, perilakunya seperti apa.

Jadi kalau ada informasi tersebut terkait adanya perlakuan khusus, semua koas tidak ada perlakuan khusus. 

"Saya tidak bisa memastikan perilaku koas-koas selama di RSUD ini, maka saya harus tanya satu persatu dulu ke seluruh tim."

"Hanya saja saat ini semua sedang fokus bekerja sama dengan Unsri untuk menyelesaikan terkait kasus pemukulan nya dulu," katanya.

Dengan adanya kejadian ini, pihak RSUD Siti Fatimah ke depannya akan meningkatkan koordinasi lagi. 

Karena koas sudah diberikan jalur untuk memberikan masukan ke pihak rumah sakit.

Misal ada yang kurang atau tidak pas bahkan kalau ada yang merasa dikhawatirkan bisa diadukan ke manajemen.

"Karena menajemen sejauh ini sudah berusaha memenuhi pendidikan mereka."

"Sekali lagi saya mewakili manajemen rumah sakit, kalau mau tahu detail memang harus ditelurusi terlebih dulu. Apalagi perilaku-perilaku yang sifatnya belum terinfokan," katanya.

Baca Lebih Lanjut
Profil Keluarga Dokter Koas Luthfi Tak Sembarangan, Kini Status Studi Lady Aurellia Dibekukan Kampus
Mujib Anwar
Tak Kalah Mentereng dari Ayah Lady Aurellia, Terkuak Latar Belakang Keluarga Dokter Koas Luthfi
Septrina Ayu Simanjorang
Viral Penganiayaan Dokter Koas Gara-gara Permasalahan Jadwal Jaga, Lady dan Ibunya Disebut Tertekan
Rifatun Nadhiroh
Kelakuan Dokter Koas Lady Aurellia Kini Dikuliti Imbas Temannya Dianiaya Sopir karena Jadwal
Torik Aqua
Sosok Ibu Lady Pemicu Penganiayaan Dokter Koas Palembang, Protes Anaknya Masuk saat Libur Tahun Baru
Titis Suud
PANTAS Tak Takut Lawan Pejabat, Ayah Dokter Koas Dianiaya Sopir Lady Juga Punya Jabatan Mentereng
Angel aginta sembiring
EKS Teman Bongkar Tabiat Lady Aurellia Usai Viral Kasus Penganiayaan Koas: Gak Disenengi 1 Angkatan
Liska Rahayu
Tompi Sarankan Lady Aurellia, Dokter Koas Palembang Banting Setir ke Profesi Lain
Sindonews
Ini Komentar Menohok Tompi Tanggapi Kasus Tindak Kekerasan yang Melibatkan Dokter Koas Lady Aurellia
Irwan Wahyu Kintoko
Tersangka Penganiaya Dokter Koas di Palembang Terancam 5 Tahun Bui, Lina Dedy Dihantui Penyesalan
Tribunnews