TRIBUNSOLO.COM - Penyanyi dan aktor Bisma Karisma atau populer sebagai Bisma Smash kehilangan salah satu anggota badannya gara-gara ulah anggota geng motor.
Meski demikian, Bisma mengaku dia tidak memiliki dendam pada pelaku geng motor, sebab sudah mengubah jalan hidupnya seperti saat ini.
Bisma masih ingat betul peridtiwa itu terjadi pada tahun 2007.
Sampai kini, efek dari penyerangan geng motor saat itu masih berpengaruh baik secara fisik maupun mental.
"Punya short-term memory lost, nginget nama, nginget angka gitu sakit, kayak vertigo," ucap Bisma dikutip dari YouTube KasiSolusi.
"Kayak (disapa) 'apa kabar, wah parah banget enggak inget.' Itu ada serangan kayak dihantam rasanya, sampai hari ini," ungkapnya.
Bisma sendiri enggan memaksakan kondisinya untuk mengingat.
Dirinya memilih untuk meminta maaf pada orang tersebut dibanding harus menjelaskan kondisinya yang mungkin tak semua orang bisa paham.
"Sakit, enggak kuat. Mending kalau enggak inget, minta maaf aja, (karena) gimana jelasinnya," lanjutnya sambil tersenyum.
Tak hanya itu, karena kejadian tersebut, Bisma juga harus kehilangan jari tangan dan bahkan hampir kehilangan telapak tangan karena saraf-sarafnya sudah putus ketika dia berusaha melindungi kepalanya dengan kedua tangan.
"Ini (telapak tangan kanan) harusnya ilang, ini (jari manis) pakai pen," ucapnya sambil menunjukkan jari tangannya yang tak bisa digerakkan bebas.
"Kalau misal kena benda-benda material metal dan lain-lain, masih ada kayak kesemutan-kesemutan," imbuhnya.
Akibat insiden itu, Bisma juga sempat didiagnosa mengalami agoraphobia.
"Didiagnosis short-term memory lost, agoraphobia, lumayan lah, lumayan struggle pada saat itu," ungkapnya.
"Total 250 jahitan, belum yang didalam. Jahitan yang didalam kan," tuturnya.
Dengan kondisinya yang bahkan masih berefek sampai sekarang, Bisma mengaku tak pernah menyimpan dendam sejak hari pertama bertemu para pelaku.
"Tiba-tiba di hari itu juga, di detik itu juga, enggak dendam sedikit pun," kata Bisma.
"Harusnya minimal apa kek, karena ketemu di kantor polisi," imbuhnya.
Bisma justru yang menenangkan ayahnya agar mau memaafkan para pelaku.
"Papa kan Angkatan Udara, sempet yang kayak marah banget karena kecolongan anaknya kena," ujar Bisma.
"'Pa, kalau kita yang balas, nanti kita siapa tahu dibalas lagi, nati misalnya kenanya ke aku lagi atau ke anak aku misalnya atau ke papa amit-amit, gimana? Mending kita berhentiin aja di sini,'" kata Bisma mengingat ucapan pada ayahnya waktu itu.
Diakui oleh bintang film Kadet 1947 itu mengaku percaya dengan adanya karma dan lebih memilih untuk mengembalikan semua pada Tuhan.
"Hukum karma atau kayak gimana, aku percaya banget. Biarin Tuhan yang bales deh," ucap Bisma.
(*)