Marc Klok, yang punya 21 caps di Timnas Indonesia, bicara mengenai Shin Tae-yong yang baru saja dilepas PSSI. Klok menyebut soal ambivalensi.
Pada awal pekan ini PSSI mengumumkan resmi mengakhiri kerja sama dengan Shin Tae-yong, yang membuat juru taktik asal Korea Selatan itu tidak lagi melatih Timnas Indonesia.
"PSSI berterima kasih dan menghargai semua kontribusi yang telah diberikan bagi pembangunan Tim Nasional Sepakbola Indonesia. PSSI berharap yang terbaik bagi Shin Tae-yong untuk ke depannya," demikian pernyataan PSSI.
Dalam hitungan hari, PSSI juga mengumumkan sudah resmi menunjuk pemain legendaris Belanda Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia untuk menggantikan STY.
Pengakhiran kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia itu sendiri sudah memunculkan beragam reaksi, secara khusus dari publik sepakbola di Tanah Air.
Dalam sebuah wawancara dengan ESPN Belanda, Marc Klok ikut memberikan komentarnya mengenai Shin Tae-yong. Dari perspektif Klok, sosok STY menghadirkan ambivalensi.
Di satu sisi, Marc Klok menilai Shin Tae-yong sebagai sosok yang sulit diajak berkomunikasi. Pemain kelahiran Belanda itu juga mengindikasikan STY sulit menerima masukan.
"Kendala bahasa adalah masalah utama dengan pelatih timnas sebelumnya (Shin Tae-yong), yang juga sudah bikin banyak pemain jengkel. Itu memunculkan gesekan," kata Klok.
"Aku pernah berkonflik dengan pelatih timnas yang sebelumnya. Jika terlibat perdebatan dengannya, anggap saja namamu sudah tercoret (dari daftar skuad). Itulah yang membuatku terdepak," tuturnya.
Di sisi lain Marc Klok juga memberikan apresiasi terhadap apa yang sudah dilakukan Shin Tae-yong semasa menangani Timnas Indonesia, yang turut membuatnya jadi amat populer di mata penggemar sepakbola Indonesia.
"Ada sedikit ambivalensi," ucap Klok memberikan analogi dua sisi Shin Tae-yong menurut perspektifnya.
"Di sisi lain, negeri ini penuh puja-puji bagi Shin Tae-yong, yang bertugas selama sekitar lima tahun. Pemberhentian dirinya mengejutkan banyak orang. Ia sudah menorehkan pencapaian tersendiri dalam perkembangan (dunia sepakbola) untuk para pemain dan juga di negara ini," sebutnya.