TRIBUNNEWS.COM - Nestapa Sriwijaya FC, klub besar sepak bola Indonesia yang pernah mencapai masa kejayaan untuk membanggakan Tanah Air kini dalam masa kerumitan dan amburadul karena faktor internal jelang play-off degradasi Liga 2.
PT Digi Sport Asia sebagai pemegang saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) tidak menjalankan kewajiban mereka sebagaimana mestinya, terutama soal gaji.
Sejumlah pemain belum menerima gaji selama beberapa bulan terakhir, termasuk para punggawa asing.
Kini sebagian dari pemain Sriwijaya FC telah hengkang, mencari 'rumah' baru untuk melanjutkan karier mereka sebagai pesepak bola profesional, sementara klub yang berjuluk Laskar Joko Tingkir itu diambang keterpurukan.
Sriwijaya FC tidak dikelola dan dimanajemen dengan baik sedari awal musim. Permasalahan gaji yang belum dibayarkan menjadi hal yang terus menerus terulang.
Pemain Sriwijaya FC menyuarakan, 'No Salary, No Training, No Game' sebagai aksi boikot kepada manajemen karena hak mereka yang belum dibayarkan.
"Pokoknya kalau hari ini tidak ada keputusan gaji dibayar, selesai," kata sumber internal tim Sriwijaya FC, dikutip dari Sripoku.
"Kita ini banyak punya keluarga, sementara sudah masuk 4 bulan gaji belum dibayar," sambungnya.
"Tidak bisa bersabar lagi kalau mengenai gaji. Bayar gaji dulu," tambahnya.
Pihak manajemen hanya bisa menjanjikan waktu ke waktu, namun hingga saat ini memasuki bulan baru tahun 2025 janji itu tak kunjung terealisasikan.
Kapten Sriwijaya FC, Tegar Hening Pangestu mengungkapkan, Desember 2024 janji gaji pemain akan dibayarkan, namun tidak ada tindakan hingga saat ini.
Dia merasa manajemen hanya memberikan harapan palsu perihal hak yang seharusnya mereka dapatkan setiap bulannya.
"Tidak ada pergerakan Digi (PT Digi Sport Asia) untuk penyelesaian ini. Mereka bilang mereka tidak tidur tidak apa-apa. Cuma sampai hari ini kita tidak menemukan apa yang dijanjikan itu," ucap Tegar.
"Ini ditunggu Januari tepatnya 1 bulan gaji pemain. Itupun ofisial belum. Mau sampai kapan kita dalam situasi ini terus."
"Manajemen sudah menyalahi kontrak, mereka tidak banyak kewajiban mereka berbulan-bulan," tegasnya.
Kondisi ini membuat sejumlah pemain Sriwijaya FC pergi meninggalkan klub, termasuk pemain asing mereka Valpoort dan Gabriel Silva.
Beruntungnya, di tengah kekisruhan ini mereka masih mendapatkan sebuah 'cinta' yang berasal dari fans Sriwijaya FC.
Para fans sampai rela mengantarkan makanan ke tempat Valpoort dan Gabriel menginap.
Valpoort menyayangkan hal ini, dengan rasa 'cinta' yang besar dari fans Sriwijaya FC, tetapi klub tidak dikelola dengan baik.
Tidak hanya menyoal gaji, menurut Valpoort ada juga pemain yang belum mendapatkan DP yang dijanjikan oleh manajemen.
"Kalian tidak harus melakukannya (mengantar makanan), pada akhirnya saya bisa mengurus diri sendiri, untungnya saya punya keluarga yang mendukung saya," ucap Valpoort tentang kepedulian fans Sriwijaya FC.
"Kalian adalah yang terbaik dan mendapatkan segalanya. Sayangnya manajemen merusak klub," tambahnya.
Melanjutkan laporan Sripoku, manajemen baru membayar gaji 1 bulan untuk 16 pemain dari total tunggakan gaji 4 bulan.
Sementara pemain yang sudah hengkang gajinya hingga kini tak kunjung dibayarkan.
Nestapa itu masih menyisakan pilu, Sriwijaya FC hanya diperkuat 12 pemain karena kewajiban manajemen yang belum dituntaskan.
Tidak ada sesi latihan, seperti yang disebutkan di awal berita.
Pelatih Sriwijaya FC, Hendri Susilo belum memberikan isntruksi persiapan tim asuhannya menyambut play-off degradasi Liga 2.
"Belum latihan ini, belum ada instruksi dari pelatih," kata sumber internal klub yang diperoleh Sripoku.
"Masih banyak posisi yang kosong," sambungnya soal ketersediaan pemain.
Sriwijaya dikabarkan mendapatkan enam pemain tambahan jelang ditutupnya transfer pemain Liga 2 kemarin, Rabu (15/1).
Mereka adalah Mahyadi Panggabean (pemain merangkap asisten pelatih), Mgs Zakaria, serta empat pemain pinjaman dari Persib Bandung, yaitu Valda Uzlah, Muhammad Daffa, Rifqi Rohiman, dan Nadhif Girasta Kosasih.
Kiper
Panggih Triatmojo
Hendra Molle
Aldo Fernandi
Bek
Zakaria
Rahman Nico
Mahyadi Panggabean
Vakda Uzlah
Lini Tengah
Muhammad Rivaldo
Sheva Da Yansa
Reyhan Firdaus
Muhammad Farhan
Muhammad Fauzan
Rifqi Rohiman
Penyerang
Nadhif Girasta Kosasih
Muhammad Daffa
Mgs Zakaria
Muhammad Fadly
Tomi Darmawan
Di tengah kesibukan klub lain yang melakukan persiapan play-off Liga 2, Sriwijaya belum menemukan solusi dari permasalahan mereka.
Tim yang pernah meraih kejayaan di sepak bola Indonesia di medio 2000-an itu kini tertatih menentukan nasibnya, bertahan di kasta kedua atau turun ke kasta ketiga.
Untuk diketahui, play-off degradasi Liga 2 sudah dimulai pada Rabu (15/1) kemarin, sementara Sriwijaya FC dijadwalkan memainkan laga pertama melawan PSMS Medan di Stadion Baharuddin Siregar pada Minggu (19/1).
(Sina, Sripoku/Odi Aria, Abdul Hafiz, Angga)