Grid.ID - Terungkap dugaan penyebab keracunan massal makan bergizi gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri 03 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Hal ini diungkap oleh salah seorang siswa yang menjadi korban keracunan massal tersebut.

Atas insiden keracunan massal ini, Badan Gizi Nasional buka suara.

Diketahui bahwa peristiwa keracunan ini terjadi pada hari Kamis (16/1/2024).

Menu makan bergizi gratis yang dibagikan saat itu antara lain adalah nasi, cah sayur wortel, tahu, ayam krispi dan susu.

Kronologi berawal pukul 09.30 WIB, usai jam istirahat, para siswa bersiap untuk menyantap makan bergizi gratis yang sedang dalam tahap uji coba.

Seorang siswa kelas 2 SD bernama Sakila mengungkap kronologi kejadian para siswa mulai merasakan mual, pusing dan muntah.

Awalnya ia merasa ada yang aneh saat membuka kotak makannya, yakni adanya bau amis yang menyengat dari ayam yang disajikan.

Diduga, menu ayam krispi yang disajikan kurang matang sehingga berbau amis, tampak berlendir dan masih ada darahnya.

"Jadwal makan bergizi gratis itu jam 10 pagi, setelah dibuka ayam yang digoreng di menu makan bergizi gratis berbau amis, berlendir dan masih ada darahnya," ujar Sakila, dikutip Grid.ID dari TribunSolo.com, Jumat (17/1/2025).

Saat ditanya perihal apakah dirinya sempat jajan di kantin sebelum menyantap MBG, Sakila mengaku bahwa dirinya jajan makanan ringan dan es teh.

"Jajan di kantin snack sama es teh saja," lanjutnya.

Sementara itu, kondisinya kini sudah mulai membaik meski masih terasa lemas.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana pun buka suara atas kejadian keracunan massal ini.

Menurut Dadan, keracunan massal ini diduga karena adanya kesalahan dalam teknik pengolahan makan bergizi gratis.

Menu makanan yang diduga bermasalahpunlangsung ditarik dan diganti dengan telur rebus.

Diketahui bahwa ada 40 siswa yang merasakan pusing dan mual setelah menyantap makanan tersebut.

"(Masalah) teknis pengolahan detailnya menyusul ya, tapi menu ayam krispi itu ditarik untuk yang lain dan diganti telur rebus,”ungkapnya.

Setelah menu ayam ditarik dan diganti dengan telur rebus, siswa yang lain pun tidak mengalami keracunan.

“Setelah tahu ada yang mual semua ayam ditarik,”jelas Dadan.

Para siswa yang mengalami keracunan massal pun sudah ditangani dan kondisi mereka telah membaik.

“Yang mual-mual ditangani petugas dan diobati dan sudah ceria kembali,” pungkasnya.

Sementara itu dilansir dari Kompas.com, Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Kunari Maharani, membenarkan dugaan penyebab keracunan massal karena ayam yang kurang matang.

Ia menjelaskan bahwa Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengakui bahwa menu ayam yang disajikan tidak sepenuhnya matang.

“Biasanya kalau kurang matang dari bau tidak, kalau dari bentuk tidak juga, teksturnya agak gimana gitu, jadi anak langsung mengeluh sakit perut,” terang Kunari.

Meski begitu, para siswa yang mengalami gejala pusing, mual dan muntah langsung ditangani dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit.

“Sudah kita tangani, obati, kita observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya setelah memeriksa kondisi siswa.

Baca Lebih Lanjut
Waduh! Puluhan Siswa SD di Sukoharjo Diduga Keracunan usai Santap Makan Bergizi Gratis
Sindonews
BGN Ungkap 40 Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis
KumparanNEWS
Istana Tegaskan 40 Siswa yang Keracunan Makanan Program MBG Telah Membaik
Tribunnews
Istana Tegaskan 40 Siswa yang Keracunan Makanan Program MBG Telah Membaik
Facundo Chrysnha Pradipha
Keracunan Massal di SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Wali Murid Soroti Proses Pengolahan Makanan
Putradi Pamungkas
Menu Ayam Program MBG di SD N 3 Dukuh Sukoharjo Langsung Ditarik, Buntut Siswa Alami Mual dan Pusing
Tribunnews
Menu Ayam Program MBG di SD N 3 Dukuh Sukoharjo Langsung Ditarik, Buntut Siswa Alami Mual dan Pusing
Facundo Chrysnha Pradipha
Siswa SD di Sukoharjo Mual Usai Santap MBG, Diduga gegara Ayam Tak Matang
Detik
Jelang Pelaksanaan MBG, Disdik Kabupaten Majalengka Data Jumlah Siswa dan Kesiapan Paket Makanan
Kemal Setia Permana
Program Makan Bergizi Gratis Mulai Digelar di Kota Cirebon, Murid dan Orang Tua Sangat Antusias
Januar Pribadi Hamel