TRIBUNMANADO.CO.ID - Jumlah penduduk miskin Sulawesi Utara berkurang selang Maret hingga September 2024.
Pada September tahun lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase penduduk miskin Sulawesi Utara turun 0,55 basis poin menjadi 6,70 persen.
Persentase penduduk miskin Sulawesi Utara pada September 2024 lebih rendah dibanding Maret 2024 yang tercatat 7,25 persen.
Kepala BPS Sulawesi Utara, Aidil Adha mengungkapkan, jumlah penduduk miskin di Sulut sebanyak 173,3 ribuan jiwa. "Berkurang 13.600-an jiwa dari Maret 2024," kata Aidil, Jumat (18/1/2025).
Melihat tren kemiskinan Sulawesi Utara, sejak tahun 2020 menunjukkan penurunan. Pada Maret 2020, persentase kemiskinan 7,62 persen dengan jumlah 192 ribuan orang.
Jumlah penduduk miskin Sulawesi Utara sempat naik hingga 196 ribuan jiwa (7, 77 persen di tahun kedua pandemi Covid-19, Maret 2021.
"Setelah itu tren penurunan terus berlangsung hingga September 2024," jelas Aidil.
Katanya, fenomena kemiskinan di Sulawesi Utara dipengaruhi oleh beberapa indikator ekonomi.
Di antaranya, adanya penurunan tingkat pengangguran; deflasi yang terjadi 3 bulan beruntun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Kenaikan Nilai Tukar Petani pada September juga mempengaruhi tren kemiskinan. Selain itu pada triwulan III 2024 Sulawesi Utara mengalami puncak musim panen raya cengkih,” ungkap Aidil.
Terkait itu, berdasar data Susenas 2024, persentasi penduduk miskin Sulawesi Utara masih di bawah angka nasional 8,57 persen dan merupakan paling rendah di Pulau Sulawesi.
Persentase Penduduk Miskin di Pulau Sulawesi
Gorontalo 13,87 persen
Sulteng 11,04%
Sultra 11,63%
Sulbar 10,71%
Sulsel 7,77%
Sulut 6,70%
(tribun manado/Fernando Lumowa)
Persentase Penduduk Miskin di Pulau Sulawesi
Gorontalo 13,87 persen
Sulteng 11,04%
Sultra 11,63%
Sulbar 10,71%
Sulsel 7,77%
Sulut 6,70%
(tribun manado/Fernando Lumowa)