Usman Nurmagomedov mengakhiri perseteruan paling pahit dalam dunia MMA dengan kemenangan atas Paul Hughes di Dubai.
Usman Nurmagomedov menghabisi Paul Hughes yang berlumuran darah dalam perebutan gelar juara Bellator saat Jake Paul melepaskan pukulan ke arah Conor McGregor.
Tujuh tahun setelah kekalahan Conor McGregor dari sepupu legendaris Nurmagomedov, Khabib - Irlandia sekali lagi berhadapan dengan Dagestan. McGregor menyerah pada kekalahan submission di ronde keempat dari Khabib pada tahun 2018 di UFC 229 - sebelum perkelahian besar terjadi di antara kedua kubu.
Namun setelah Hughes mengalahkan Nurmagomedov dengan skor 19-0 dalam lima ronde penuh di UEA - tidak ada yang lain kecuali rasa hormat. Nurmagomedov, yang mempertahankan gelar kelas ringannya dalam laga final Bellator, mengatakan: ''Paul Hughes, Anda adalah orangnya, saudara. Saudaraku, kamu sangat tangguh. Sejujurnya, saya meremehkan orang ini. Itu adalah kesalahan kecil saya. Namun tetap saja, juara kelas ringan yang tak terkalahkan dan tak terbantahkan, Usman Nurmagomedov.”
Hughes, yang kini memiliki rekor 13-2 dan berlumuran darah akibat benturan di kepala, mengatakan: “Saya sangat patah hati, saya sangat kecewa. Saya benar-benar mengira saya memenangkan laga itu.''
''Seharusnya saya mendorong lebih keras. Lain kali, kami akan bertarung lagi, tidak diragukan lagi. Saya sangat menghormati Usman. Saya pikir saya menang malam ini, tetapi lihatlah, saya mungkin masih memiliki sedikit tenaga. Saya harus memberikan segalanya di lain waktu dan saya akan melakukannya.''
YouTuber yang beralih menjadi petinju, Jake Paul - yang bergabung dengan Professional Fighters League yang mengakuisisi Bellator - menyindir McGregor. Ia mengunggahnya secara online: “Paul Hughes melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh Conor McGregor. Selamat teman saya. Anda menang, apa pun hasilnya. Pujian besar untuk kedua pria itu.”
Hughes mengincar pertandingan ulang di Irlandia Utara setelah kalah dalam keputusan mayoritas. Ia mengatakan: “Saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Kami harus melakukan pertandingan ulang di Belfast. Itu harus di Belfast.''
''Kami harus membawanya kembali ke Irlandia, kembali untuk sebuah kepulangan bagi saya, saya rasa saya layak mendapatkannya.”