JAKARTA - Fanny Ghassani siap menghibur penonton dalam serial komedi terbaru Arab Maklum 3, yang tayang di Vision+. Dengan latar belakang keturunan Arab, Fanny merasa perannya dalam serial ini sangat dekat dengan kehidupan nyata, sehingga tidak mengalami kesulitan dalam mendalami karakter.
Fanny mengaku telah menonton seluruh episode dari dua musim sebelumnya agar lebih memahami cerita dan dinamika para karakter. Baginya, naskah Arab Maklum 3 memiliki sentuhan komedi yang natural dan realistis.
"Aku juga udah nonton sebenernya Arab Maklum 1, 2. Karena pas mau main aku jadi tonton ulang lagi ya. Kadang kan kita suka lupa," kata Fanny Ghassani di kantor Vision+, MNC Tower, Jakarta, Rabu (5/2/2025).
"Ya menurutku naskahnya tuh lucunya ya natural dan real lah ya. Realnya tuh memang karena aku juga ada background Arabnya," lanjutnya.
Meskipun merasa nyaman dengan para pemain lain yang menyambutnya dengan baik, Fanny tetap merasakan tantangan tersendiri. Chemistry yang telah terjalin kuat di antara para pemain sejak dua musim sebelumnya membuatnya harus mencari cara agar karakternya, Maisarah, tetap bisa menonjol.
"Oh ya pasti dong (beban). Pasti kan mereka secara chemistry juga udah dapet ya satu sama lain. Karena udah menjalani ini udah dua season. Artinya udah syuting bareng dalam kurun waktu 2 tahun belakangan berarti ya," jelasnya.
"Susahnya mungkin kayak Maisarah ini mau dibuat seperti apa gitu dengan dialog yang minimalis. Tapi gimana caranya Maishara kan tetap terlihat," sambungnya.
Sebagai keturunan Arab, Fanny mengaku tidak perlu melakukan riset mendalam untuk memerankan Maisarah karena karakter tersebut memiliki banyak kesamaan dengan dirinya sendiri.
"Arab yang pakai baju seksi ya gue kayaknya di real life. Ngeriset diri sendiri kayaknya. Maksudnya kita biasanya kan di orang yang keturunan Arab pakai hijab," ungkapnya.
Penampilannya yang berbeda dari kebanyakan perempuan keturunan Arab justru menjadi keunikan tersendiri dalam menghidupkan karakter Maisarah.
"Cuma aku memang kan beda sendiri gitu. Bukan bermaksud menormalkan hal tersebut. Cuma nggak bisa dibilang salah atau benar. Karena itu preference ya benar-salahnya itu. Personal juga penilaiannya. Cuma ya menurutku kurang lebih ya kayak gitu lah," paparnya.
Meski begitu, Fanny menegaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, dia tetap berpegang pada nilai-nilai dan norma yang telah menjadi bagian dari keluarganya.
"Aku kan di keluargaku yang lumayan kental juga budaya Arabnya gitu. Tapi tetap menjadi diri sendiri tanpa meninggalkan nilai-nilai kehidupan yang seharusnya aku pegang," pungkasnya.