Sejarah Es Campur, Kuliner Segar yang Menyegarkan Sejak Dahulu KalaKumparan | 16/02/2025 10:45:13
Sejarah es campur mencerminkan kekayaan budaya kuliner di Indonesia yang telah berkembang selama berabad-abad.
Hidangan segar ini hadir dengan berbagai variasi di setiap daerah, mencerminkan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan lokal menjadi sajian yang lezat. Es campur bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dikutip dari buku Kuliner Tradisional Nusantara, Suryatini N.
Gulo, 2018:145, disebutkan bahwa es campur telah dikenal sejak zaman kolonial sebagai hidangan penyegar yang populer di kalangan masyarakat.
Sejarah es campur berawal dari pengaruh budaya Tionghoa yang masuk ke Indonesia sejak abad ke-19.
Berdasarkan buku Jajanan Tradisional Indonesia, Dwi Haryanto, 2020:88, pedagang Tionghoa membawa tradisi membuat minuman dingin berbasis es serut yang kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal seperti kelapa muda, kolang-kaling, dan tape singkong.
Seiring waktu, es campur berkembang dengan berbagai varian sesuai dengan daerahnya. Di Jakarta, es campur sering menggunakan santan dan sirup merah, sementara di daerah Sumatra, tambahan kacang merah dan cincau menjadi ciri khasnya.
Di Jawa Timur, campuran bubur mutiara dan agar-agar sering dijumpai dalam sajian es campur.
Es Campur dalam Budaya Kuliner Indonesia
Perbesar
Ilustrasi Sejarah Es Campur. Pexels/Mike González
Sejarah es campur tidak terlepas dari peranannya dalam berbagai acara adat dan perayaan.
Berdasarkan buku Makanan Tradisional dan Filosofinya, Rina Puspita, 2017:132, dijelaskan bahwa es campur sering disajikan dalam acara pernikahan dan festival rakyat sebagai simbol kesegaran dan kebersamaan.
Hidangan ini juga menjadi favorit di bulan Ramadan sebagai menu berbuka puasa karena kesegarannya yang mampu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Sejarah es campur menunjukkan bahwa kuliner ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia sejak lama. Berbagai adaptasi dan variasi yang muncul di setiap daerah semakin memperkaya cita rasa es campur.
Keberadaannya yang terus lestari hingga kini membuktikan bahwa es campur bukan hanya sekadar minuman segar, tetapi juga bagian dari warisan kuliner yang patut dilestarikan. (Anggie)
Baca Juga: Sejarah Selendang Mayang, Minuman Tradisional Khas Betawi
Baca Lebih Lanjut
5 Rekomendasi Kuliner Enak dan Legendaris di Sukoharjo, Mulai dari Makanan Pembuka hingga Penutup
Naufal Hanif Putra Aji
3 Air Terjun di Tasikmalaya dengan Suasana Alami yang Menyegarkan
Jendela Dunia
Mie Tumis Pakde Sarbidi, Kuliner Legendaris yang Tak Lekang oleh Waktu di PALI
Yandi Triansyah
4 Manfaat Minum Air Tajin yang Dikombinasikan Rempah, Begini Cara Membuatnya
Konten Grid
7 Kuliner Khas Brebes yang Wajib Dicoba, Bandeng Bakar Lumpur Hingga Adep-adep Brebes
Galih permadi
3 Makanan Enak di Bali, Rekomendasi Kuliner yang Wajib Dicoba
Jendela Dunia
Mie Tumis Pakde Sarbidi Simpang Lima, Kuliner Legendaris Favorit di PALI, Ada Sejak 1991
Slamet Teguh
4 Kuliner Taman Jajan BSD, Cocok Disantap Saat Weekend
Jendela Dunia
Wisata Kalsel - Daftar Booth Jualan di Kuripan Food Square, Ada Menu Makanan dan Minuman Ramah Anak
Hari Widodo
4 Kuliner di Cirebon yang Populer dengan Rasa Lezat dan Nikmat