TRIBUNNEWS.COM -Pelatih sementara Feyenoord, Pascal Bosschaart, memuji karakter timnya setelah berhasil menyingkirkan AC Milan dan melaju ke babak 16 besar Liga Champions.
Menariknya, Pascal Bosschaart tertarik untuk kembali ke San Siro pada babak 16 besar Liga Champions musim ini. Sebab, ada peluang bagi Feyenoord untuk melawan Inter Milan pada perebutan tiket lolos ke perempat final Liga Champions.
Feyenoord memastikan kelolosannya ke 16 besar Liga Champions setelah menahan imbang AC Milan 1-1 pada babak play-off leg kedua di San Siro, Rabu (19/2/2025) dini hari WIB.
Gol kilat Santiago Gimenez di detik ke-36' babak pertama, dibayar lunas oleh Julian Carranza (73'), sekaligus mengakhiri laga dengan agregat akhir 1-2.
Feyenoord diketahui menang 1-0 pada leg pertama saat main di kandang menjamu AC Milan.
Bosschaart mengungkapkan rasa bangganya terhadap para pemainnya yang mampu tetap fokus dan menghadapi tekanan dengan baik.
"Ini mengatakan tentang tim bahwa mereka memiliki karakter. Saya pikir itulah yang paling saya banggakan," kata Bosschaart, dikutip dari laman Football Italia.
Ia juga menyoroti bagaimana para pemain merespons perubahan dengan baik, meski harus dipimpin oleh pelatih baru yang masih asing bagi mereka.
"Anda harus ingat bahwa mereka berasal dari fase yang sangat sulit, telah menerima banyak kritik, perubahan pelatih, dan kemudian orang yang tidak dikenal datang di depan kelompok yang sesekali melempar beberapa slogan kosong.”
Pertandingan di San Siro dimulai dengan buruk bagi Feyenoord setelah Santiago Gimenez, mantan pemain mereka, mencetak gol untuk Milan pada menit pertama.
Namun, Feyenoord tidak panik dan terus berjuang hingga akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua, terutama setelah Theo Hernandez menerima kartu merah yang membuat Milan bermain dengan 10 orang.
Bosschaart mengakui bahwa kebobolan gol cepat membuat timnya harus menyesuaikan strategi di lapangan.
"Jika Anda mengakui tujuan dalam beberapa menit, rencana yang ingin Anda jalankan akan berbeda lagi," kata dia.
Menurutnya, kartu merah buat lawan menjadi faktor penting.
"Semua orang sekarang akan mengatakan bahwa kami berada di atas angin setelah kartu merah tetapi saya juga berpikir di babak pertama bahwa kami bermain cukup baik. Hanya setelah kartu merah itu mungkin sedikit lebih mudah."
Keberhasilan ini membuka peluang bagi Feyenoord untuk kembali ke San Siro di babak berikutnya, di mana mereka bisa menghadapi Inter Milan atau Arsenal.
Jika harus memilih, Feyenoord lebih suka kembali ke San Siro, dalam hal ini Giuseppe Meazza sebagai kandang Inter Milan pada babak 16 besar UEFA Champions League mendatang.
Namun, bagi Bosschaart, momen ini masih terasa sulit untuk benar-benar disadari.
Ia merasa sangat bangga dengan pencapaian timnya, tetapi mengaku masih membutuhkan waktu untuk sepenuhnya merasakan dampak dari keberhasilan ini.
"Luar biasa. Kami berhasil melangkah ke babak selanjutnya, ini sangat spesial," ujar Bosschaart.
"Ini fantastis, tetapi jujur saja, saya masih belum sepenuhnya menyadari apa yang telah kami capai."
"Italia (sebagai lawan di 16 besar). Melawan tim dari sana sungguh menjadi sebuah kesenangan tersendiri," jelasnya menambahkan.
Leg 2 Play-off 16 Besar
-AC Milan 1-1 Feyenoord (agregat 1-2)
-Atalanta 1-3 Club Brugge (agregat 5-2)
-Bayern Munchen 1-1 Celtic (agregat 3-2)
-Benfica 3-3 Monaco (agregat 3-4)
(Giri)