Turn Over Karyawan: Pengertian dan Kerugiannya untuk PerusahaanKumparan | 2025-02-19T18:23:42+08:00
Turn over karyawan adalah aspek dalam pengelolaan sumber daya manusia yang harus benar-benar diperhatikan oleh perusahaan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah perusahaan tidak akan berjalan tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten.
Tentu penting bagi perusahaan untuk menjaga stabilitas sumber daya manusia, terutama di era bisnis yang semakin berkembang dan kompetisi yang semakin ketat.
Perusahaan harus benar-benar bisa memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki karyawannya.
Pengertian Turn Over Karyawan adalah Sebagai Berikut
Perbesar
Turn Over Karyawan. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com/Redd Francisco
Dikutip dari buku Turn Over Intention Karyawan Rumah Sakit, Teguh Prasetyo dkk., (2023), pengertian turn over adalah keinginan dari seorang karyawan untuk keluar dari perusahaan atau organisasi tempatnya bekerja.
Turn over karyawan atau yang sering disebut dengan employee turnover juga bisa diartikan sebagai tingkat karyawan meninggalkan perusahaan. Baik secara sukarela (mengundurkan diri) maupun secara tidak sukarela (diberhentikan oleh perusahaan).
Tingkat turn over biasanya dihitung dalam periode tertentu, seperti bulanan, triwulan, atau tahunan, dan dinyatakan dalam persentase. Tentu ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat turn over di suatu perusahaan.
Misalnya adalah lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang tidak nyaman atau toxic dapat membuat karyawan merasa stres dan tidak betah, sehingga memicu keinginan untuk mencari pekerjaan lain.
Selain itu, gaji dan tunjangan juga memberikan andil yang besar. Kompensasi yang tidak kompetitif atau tidak sesuai dengan beban kerja dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai, sehingga mereka mencari perusahaan yang menawarkan gaji lebih baik.
Kerugian bagi Perusahaan dengan Turn Over yang Tinggi
Perbesar
Turn Over Karyawan. Foto Hanya Ilustrasi, Bukan Sebenarnya. Sumber Foto: Unsplash.com
Bagi perusahaan yang memiliki tingkat turn over yang tinggi akan memberikan beberapa kerugian, baik secara finansial maupun non-finansial. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Biaya Rekrutmen dan Pelatihan yang Tinggi
Setiap kali karyawan meninggalkan perusahaan, perusahaan harus mencari penggantinya. Proses rekrutmen membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, mulai dari iklan lowongan pekerjaan, proses seleksi, hingga wawancara.
Setelah karyawan baru ditemukan, perusahaan juga harus mengeluarkan biaya untuk pelatihan agar karyawan tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan memahami tugas-tugasnya.
2. Hilangnya Produktivitas
Ketika seorang karyawan meninggalkan perusahaan, ada masa transisi yang harus dilewati karena posisi tersebut kosong atau diisi oleh karyawan baru yang masih dalam proses belajar. Hal ini dapat mengganggu produktivitas tim dan perusahaan secara keseluruhan.
3. Penurunan Moral Karyawan
Tingginya tingkat turn over dapat memengaruhi moral karyawan yang masih bertahan. Mereka mungkin merasa khawatir tentang stabilitas perusahaan atau merasa tidak dihargai karena melihat rekan-rekan mereka meninggalkan perusahaan.
Baca juga:Account Officer: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Wajib Dimiliki
Jadi, kesimpulannya turn overkaryawan adalah tingkat karyawan yang meninggalkan atau keluar dari perusahaan. Semoga informasi ini bermanfaat. (ARD)
Baca Lebih Lanjut
450 Karyawan Terancam PHK Imbas Anak Usaha Indofarma Pailit
Detik
Ngeri! Maskapai Ini PHK 1.750 Karyawan Mulai April Besok
Detik
Diakui Global, J&T Express Masuk dalam 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik!
Sponsored Content
Strategi Komunikasi Kekinian, Darya-Varia Andalkan Media Sosial untuk Kuatkan Citra Perusahaan
Ichwan Chasani
Perusahaan di Kawasan Asia Pasifik Dinilai Mampu Bertahan Hadapi Ketidakpastian Geopolitik
Tribunnews
Pertamina Peringkat ke-32 dalam Daftar 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME
Content Writer
Disemprot Lita Gading, Eks Karyawan PT Timah Wenny Myzon Mendadak Lembut: Aku Kagum Loh sama Dokter