11 kebiasaan sepele ini bisa merusak otak dan mengganggu fokus Hati-hati, bisa berdampak jangka panjang.
TRIBUNSYTLE.COM - Kadang-kadang, kita merasa bosan atau bahkan kesal ketika mendengar saran dari ahli kesehatan atau influencer gaya hidup tentang pentingnya menjaga kebiasaan sehat.
Namun kenyataannya, banyak dari kita merasa sulit untuk mengubah kebiasaan buruk karena berbagai alasan.
Misalnya, kita memilih tidur lebih lama daripada bangun pagi, atau memilih makanan cepat saji untuk mengatasi stres.
Beberapa kebiasaan yang kita anggap biasa ternyata bisa merusak otak Para ahli dari Harvard Health menemukan bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, kelelahan, dan sulit berkonsentrasi.
Dengan mengubah salah satunya saja, kamu bisa mulai membangun rutinitas yang lebih sehat untuk tubuh dan pikiranmu.
Berikut adalah 11 kebiasaan yang dapat merusak otak dan cara mengatasinya:
1. Sering Mengkritik Diri Sendiri
Sering berbicara negatif pada diri sendiri bisa meningkatkan stres dan memicu masalah mental seperti kecemasan dan depresi.
Cobalah mengganti pikiran negatif dengan kata-kata yang lebih positif dan membangun kepercayaan diri.
2. Terlalu Lama di Ruangan Gelap
Kurangnya paparan sinar matahari bisa menurunkan kadar serotonin, yaitu zat kimia di otak yang berperan dalam menjaga suasana hati.
Jika terlalu lama di dalam ruangan gelap, kamu bisa merasa lebih mudah lelah dan stres. Jadi, pastikan untuk mendapatkan cukup cahaya matahari setiap hari.
3. Minum Terlalu Banyak Kafein
Kafein memang bisa meningkatkan energi, tetapi jika dikonsumsi berlebihan (lebih dari 400 mg per hari atau sekitar 2 cangkir kopi).
bisa menyebabkan kecemasan, sulit tidur, dan bahkan meningkatkan kadar kolesterol. Batasi konsumsi kafein agar tubuh tetap sehat.
4. Langsung Cek Ponsel Saat Bangun Tidur
Mengecek media sosial atau email begitu bangun tidur bisa membuat otak stres sejak pagi. Hal ini bisa mengganggu kreativitas, produktivitas, dan siklus tidurmu.
Cobalah untuk menjauhkan ponsel saat tidur dan ganti kebiasaan pagi dengan membaca buku atau meditasi.
5. Mendengarkan Musik Terlalu Keras
Mendengarkan musik dengan volume tinggi melalui headphone bisa merusak pendengaran dan membuat otak kelelahan karena terlalu banyak menerima rangsangan.
Gunakan volume yang lebih rendah dan beri jeda saat menggunakan headphone.
6. Terlalu Banyak Mengonsumsi Berita Negatif
Terlalu sering membaca berita buruk bisa membuat otak terus-menerus merasa stres dan cemas.
Batasi konsumsi berita dan cari keseimbangan dengan membaca atau menonton hal-hal yang positif.
7. Kurang atau Terlalu Banyak Tidur
Kurang tidur bisa merusak bagian otak yang berperan dalam ingatan dan pembelajaran. Sebaliknya, tidur terlalu lama juga bisa membuatmu mudah lelah dan sulit berkonsentrasi.
Pastikan tidur 7–9 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan otak.
8. Jarang Bersosialisasi
Terlalu sering menyendiri bisa meningkatkan risiko stres dan depresi. Interaksi sosial sangat penting untuk kesehatan mental, jadi cobalah untuk lebih sering mengobrol dengan teman atau keluarga, meskipun hanya sebentar.
9. Kurang Minum Air
Dehidrasi bisa membuat otak sulit bekerja dengan baik, menyebabkan sulit berkonsentrasi dan cepat lelah. Minumlah cukup air setiap hari untuk menjaga fungsi otak tetap optimal.
10. melewatkan sarapan
Melewatkan sarapan mungkin terasa lebih praktis atau mudah, tetapi sebenarnya bisa berdampak buruk pada tubuh.
Menurut para ahli dari Piedmont Healthcare, tidak sarapan dapat mengganggu kadar gula darah dan mengurangi energi yang dibutuhkan otak untuk bekerja.
Akibatnya, kita bisa merasa lebih lelah sepanjang hari, sulit fokus, mudah marah, dan mengalami stres yang bisa memengaruhi hubungan, kesehatan fisik, serta kesejahteraan emosional.
Oleh karena itu, usahakan untuk selalu sarapan, meskipun harus bangun sedikit lebih awal, membawa makanan ringan saat berangkat kerja, atau menyiapkan sarapan dari malam sebelumnya.
11. Tidak Pernah Berolahraga
Kurangnya aktivitas fisik bisa mengurangi aliran darah ke otak, yang berdampak pada daya ingat dan konsentrasi.
Berolahraga secara rutin, meskipun hanya berjalan kaki 30 menit sehari, dapat membantu menjaga kesehatan otak. (TribunSytle.com/Aris/yourtango.com)