Konon, kandungan nutrisi dalam sperma lah yang memberikan manfaat bagi kulit jika ditelan atau dioleskan langsung. Cairan itu diyakini mengandung senyawa antioksidan hingga antiinflamasi yang bantu mencegah penuaan dini dan jerawat. Benarkah demikian?
Tidak ada cukup bukti ilmiah yang menunjukkan menelan atau mengoleskan sperma bagus untuk kulit, dilansir Medical News Today. Klaim air mani bisa bikin kulit sehat sebagian besar hanya berasal dari bukti anekdotal.
Memang benar cairan sperma mengandung nutrisi seperti protein dan zinc, yang memiliki manfaat untuk kulit. Namun jumlahnya hanya sedikit, sehingga hanya kemungkinan kecil bisa memberikan efek bagi kulit.
Khasiat cairan sperma untuk mengatasi jerawat hanya mitos belaka, mengutip Healthline. Senyawa spermine dalam sperma yang bersifat antioksidan dan antiinflamasi diyakini dapat menyembuhkan jerawat, tapi itu tidak terbukti.
Akan lebih baik mencari pengobatan jerawat yang terbukti. Ada sejumlah opsi yang dapat dipilih, seperti mengoleskan produk yang mengandung salicylic acid atau benzoyl peroxide, prosedur perawatan wajah, hingga pengobatan jerawat dari dalam.
Status antioksidan spermine juga dipercaya dapat menghilangkan garis halus atau keriput di kulit. Spermine berasal dari spermidine, senyawa yang bertanggung jawab atas bau air mani, dan ada kaitan ilmiah mengenai ini.
Studi yang dipublikasikan di Nature Cell Biology menemukan bahwa menyuntikkan spermidine langsung ke dalam sel dapat memperlambat proses penuaan. Sayangnya, efek penggunaannya secara topikal hanya sedikit diketahui.
Karena itu, sebaiknya berpegang pada cara yang telah terbukti untuk mencegah penuaan dini. Seperti penggunaan serum yang mengandung vitamin C dan retinoid. Pelembap dengan kandungan glycerin atau hyaluronic acid juga dapat dipertimbangkan.
Jangan lupa juga untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan tabir surya. Sebab sinar matahari bisa menjadi salah satu faktor pemicu penuaan dini.
Selain tidak memberikan banyak manfaat untuk kulit, menelan sperma laki-laki berisiko tertular infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/AIDS, klamidia, gonore, dan herpes. Karena air mani termasuk cairan tubuh maka dapat menularkan virus dan bakteri penyebab IMS tersebut.
Cairan sperma bisa menyebarkan infeksi ke individu lain melalui selaput lendir yang ditemukan di bibir, lubang hidung, maupun mata. Contohnya, herpes okular yang dapat ditularkan lewat mata mampu menyebabkan peradangan hingga kehilangan penglihatan.
Dermatitis atopik juga dapat dialami jika air mani dioleskan langsung ke kulit. Biasanya kulit akan mengalami kemerahan, kering, atau bengkak yang terasa sangat gatal.