TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Witan Sulaeman terindikasi hengkang dari Persija Jakarta. Tiga indikasi berikut jadi sebab. Tiga tim kans curi kesempatan.
Belakangan ini, masa depan Witan Sulaeman di Persija Jakarta jadi sorotan.
Pasalnya, pilar andalan Timnas Indonesia itu justru kesulitan mendapat menit bermain di Macan Kemayoran.
Contohnya, saat lawan Persib Bandung, winger Persija itu tak dimainkan sama sekali oleh Carlos Pena.
Apabila hal ini terus terjadi, maka peluang Witan Sulaeman membela Timnas Indonesia semakin sulit di era kepelatihan baru Patrick Kluivert.
Berikut tiga indikasi Witan Sulaeman kans angkat kaki dari Persija Jakarta awal musim 2025/2026 mendatang, dilansir dari TribunWow.com:
1. Demi Menit Bermain di Timnas Indonesia
Indikasi pertama terkait menit bermain di Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Witan Sulaeman bakal semakin sulit mendapatkan menit bermain di Timnas Indonesia sepeninggal Shin Tae-yong.
Terlebih, pengganti Shin Tae-yong, Patrick Kluivert mengatakan jika syarat utama pemain masuk Timnas Indonesia era kepelatihannya adalah menit bermain di klub.
“Pemain mungkin bisa bilang bahwa dia fit. Akan tetapi, apa artinya bugar jika Anda tidak mendapatkan menit bermain di klub. Kalau begitu, maka Anda tidak cukup fit untuk bertanding,” ujar Patrick Kluivert kepada awak media termasuk BolaSport.com.
“Untuk itu, menit bermain adalah hal yang penting,” ucapnya.
Menilik menit bermain Witan Sulaeman di musim ini bersama Persija Jakarta, maka kansnya untuk kembali ke Timnas Indonesia era Patrick Kluivert semakin sulit.
Pasalnya, dari 20 caps yang dicatatkan bersama Persija Jakarta, Witan Sulaeman hanya catatkan 7 caps sebagai pemain inti atau starting eleven.
Sedangkan 13 laga lainnya turun dari bangku cadangan.
Itu pun hanya 1 laga Witan Sulaeman dimainkan sampai 90 menit bermain penuh.
Apesnya, di laga penting kontra Persib Bandung, Witan Sulaeman sama sekali tak diberikan menit bermain oleh Carlos Pena.
Jika tak kunjung mendapatkan menit bermain reguler, bukan menutup kemungkinan Witan Sulaeman bakal angkat kaki dari Persija Jakarta.
2. Sulit Dapat Tempat di Skema Carlos Pena
Kedua yakni sulitnya Witan Sulaeman mendapatkan tempat di skema main Carlos Pena.
Sebagaimana diketahui, Carlos Pena memainkan skema 3-5-2 di musim ini bersama Persija Jakarta.
Dua menara kembar dipasang Carlos Pena di lini serang yakni Gustavo Almeida dan Marko Simic.
Dengan skema itu, praktis, winger murni sekaliber Witan Sulaeman mau tidak mau harus menyesuaikan dengan turun lebih ke bawah sebagai gelandang kanan.
Sayangnya, Witan Sulaeman tak memiliki kemampuan defence menawan.
Sehingga, posisinya sulit untuk tertampung pada skema Carlos Pena.
Bahkan, skema itu membuat Riko Simanjuntak juga harus dipinjamkan ke PSS Sleman di paruh musim lalu.
Begitu pun dengan Witan Sulaeman yang terdampar dari skema Carlos Pena.
Padahal di musim lalu, Witan Sulaeman memiliki chemistry apik dengan Ryo Matsumura.
3. Manuver Persib Bandung, Dewa United dan PSIM Yogyakarta
Ketiga, tak menutup kemungkinan kondisi Witan Sulaeman di Persija Jakarta saat ini bakal menarik atensi beberapa klub besar di Liga 1 untuk menggodanya.
Persib Bandung, Bhayangkara FC, Dewa United dan PSIM Yogyakarta berpeluang besar membajak Witan Sulaeman dari Persija Jakarta musim depan.
Persib Bandung bisa mengakomodir sisi kanan penyerangan untuk Witan Sulaeman dan bergantian dengan sosok Beckham Putra.
Sementara Bhayangkara FC yang musim lalu meminjam Witan Sulaeman bisa saja kembali menggodanya untuk dipermanenkan musim depan setelah mereka comeback ke Liga 1.
Sedangkan Dewa United dengan kekuatan finansialnya tak menutup kemungkinan bakal coba menggoda Witan Sulaeman untuk diduetkan kembali dengan Egy Maulana Vikri.
Begitu pun dengan PSIM Yogyakarta yang juga belum lama sukses kembali ke Liga 1 bisa saja ajak balikan Witan Sulaeman seperti musim 2019/2020 lalu.
Akan tetapi, tim-tim yang meminati tanda tangan Witan Sulaeman wajib merogoh kantong lebih dalam untuk bisa amankan sang winger andalan Timnas Indonesia itu musim depan.
(TribunJatimTimur.com)