TRIBUNNEWS.COM - Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) mengumumkan bahwa aturan baru mengenai waktu yang diperbolehkan bagi kiper untuk memegang bola akan mulai berlaku pada musim 2025/2026.
Aturan ini diterapkan sebagai respons terhadap taktik kiper yang kerap mengulur waktu dengan menahan bola terlalu lama.
Dalam peraturan terbaru, kiper hanya diperbolehkan memegang bola maksimal delapan detik, menurut laporan BBC.
Jika melebihi batas tersebut, wasit akan memberikan tendangan sudut untuk tim lawan.
Sebelumnya, aturan membatasi waktu memegang bola hingga enam detik, dengan sanksi berupa tendangan bebas tidak langsung jika dilanggar.
Tendangan bebas tidak langsung adalah tendangan dalam sepak bola yang tidak bisa langsung mencetak gol. Tendangan ini harus disentuh oleh pemain lain sebelum masuk ke gawang
Namun, dalam praktiknya, penerapan aturan lama di lapangan sering kali tidak konsisten.
Dengan batas waktu yang lebih ketat dan hukuman yang lebih tegas, diharapkan permainan menjadi lebih dinamis dan adil.
Menariknya, IFAB tidak hanya menambah durasi yang diperbolehkan, tetapi juga mengubah hukuman dari tendangan bebas menjadi tendangan sudut.
Untuk menegakkan aturan ini, wasit akan menggunakan hitungan mundur visual selama lima detik sebagai peringatan.
Hitungan ini akan ditandai dengan gerakan lengan wasit yang diangkat dan diturunkan, menyerupai jarum detik pada jam.
Diharapkan, metode ini dapat memberikan sinyal yang jelas bagi kiper dan pemain lainnya mengenai waktu yang tersisa sebelum hukuman diterapkan.
Aturan ini telah diuji coba dalam lebih dari 400 pertandingan di tiga kompetisi berbeda, termasuk Liga Premier 2.
Secara resmi, peraturan baru akan diberlakukan mulai 1 Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya musim 2025/2026.
Liga Inggris akan menjadi kompetisi pertama yang menerapkannya, dengan harapan liga-liga lainnya segera mengikuti setelahnya.
Selain aturan bagi kiper, terdapat pula pengembangan aturan terkait offside, seperti yang dilaporkan The Guardian.
Menurut aturan baru, seorang pemain akan dianggap onside jika ada bagian tubuhnya yang masih sejajar dengan pemain bertahan.
Saat ini, seorang pemain dinyatakan offside jika bagian tubuh yang secara hukum dapat mencetak gol berada di depan pemain bertahan.
Gagasan perubahan aturan ini pertama kali diusulkan oleh Arsene Wenger tahun lalu.
Sebagai informasi, Wenger saat ini bertugas mengawasi regulasi FIFA dan telah mengerjakan proposal perubahan aturan ini selama empat tahun terakhir.
Selain itu, FIFA juga berencana menerapkan aturan baru yang memperbolehkan wasit mengenakan kamera tubuh dalam kompetisi resmi.
Sistem ini telah diuji coba di tingkat grassroots di Inggris untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan meningkatkan transparansi dalam keputusan wasit. Rencananya, teknologi ini akan diujicobakan lebih lanjut pada Piala Dunia Antarklub musim panas ini.
Namun belum diketahui pasti apakah aturan offside dan kamera tubuh di wasit akan diperlakukan seperti aturan kiper untuk musim depan.
(Ali)