SURYA.CO.ID - Terungkap gelagat Hajah Titin, pedagang Pasar Ciamis yang menipu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ternyata, gelagat Hajah Titin sempat membuat Dedi Mulyadi curiga.
Awalnya, Titin dihubungi Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon video (video call), tiga hari setelah kebakaran melanda Pasar Ciamis, Kamis (27/2/2025) malam.
Mengiba
Di momen itu, Titin menangis dan mengiba kepada Dedi Mulyadi.
Dia mengaku tak bisa berjualan lagi karena tidak memiliki modal setelah kios di Pasar Ciamis, ludes terbakar.
"Jualan baju pak pas mau munggahan, gak bisa jualan. pas itu hari yang ditunggu-tunggu," kata Titin sambil menangis, dikutip dari video di Youtube Kang Dedi Mulyadi.
Akibat kejadian itu, dia kehilangan semua modal usaha.
"Habis semua (modal) gak ada yang tersisa. Gak ada habis. Itu juga Alhamdulillah diselamatin yang sebelah sama anak saya, habis tangannya kena api," kata Titin.
Kecurigaan Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi sebenarnya sempat mencurigai pengakuan Titin.
Menurutnya, pedagang di Pasar Ciamis tergolong orang-orang yang masih berkecukupan secara ekonomi.
Namun, karena melihat Titin menangis dan mengaku kesulitan, ia tetap memberikan bantuan.
"Saya kalau bantu harus tetap pada orang yang membutuhkan," ujar Dedi Mulyadi.
Ia pun akhirnya memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp 5 juta kepada Titin.
"Kalau ibu mah nanti untuk bekal selama bulan puasa, kirim aja rekeningnya, nanti saya kirim Rp 5 juta buat ibu," kata Dedi.
Namun sebelum menyerahkan bantuan, Dedi kembali menanyakan apakah Titin benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.
"Kalau ibu betul membutuhkan yah?" tanya Dedi.
"Membutuhkan pak, dari mana penghasilan aku," jawab Titin.
Kebohongan Terungkap
Setelah video KDM viral, Titin disidang pedagang Pasar Ciamis.
Para pedagang lain yang merasa geram mengungkap fakta bahwa Titin sebenarnya memiliki delapan kios di Pasar Ciamis, bukan hanya satu seperti yang ia klaim sebelumnya.
Klarifikasi
Titin pun akhirnya membuat video klarifikasi.
Dia mengaku bahwa pernyataannya kepada Dedi Mulyadi, hanya kebohongan belaka.
"Bahwa saya menderita kerugian Rp 600 juta itu tidak benar."
"Saya juga memiliki lebih dari satu kios, yang benar saya memiliki delapan kios," ujar Titin.
Lebih lanjut, pedagang lain mengungkapkan bahwa kerugian terbesar akibat kebakaran sebenarnya dialami oleh seorang pedagang bernama Budi.
Namun, Titin justru memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan bantuan.
"Video yang beredar di channel Bapak Dedi Mulyadi merupakan toko milik Bapak Haji Budi," kata Titin.
Klik di sini untuk untuk bergabung
"Bahwa saya menderita kerugian Rp 600 juta itu tidak benar.""Saya juga memiliki lebih dari satu kios, yang benar saya memiliki delapan kios," ujar Titin.
Lebih lanjut, pedagang lain mengungkapkan bahwa kerugian terbesar akibat kebakaran sebenarnya dialami oleh seorang pedagang bernama Budi.
Namun, Titin justru memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan bantuan.
"Video yang beredar di channel Bapak Dedi Mulyadi merupakan toko milik Bapak Haji Budi," kata Titin.
Klik di sini untuk untuk bergabung