TRIBUNNEWS.COM - Malam mengerikan Liverpool di Paris berubah dalam tempo 47 detik berkat kecerdikan Arne Slot. Ya, The Reds berhasil mengalahkan PSG dengan skor tipis 0-1 pada leg I babak 16 besar Liga Champions, Kamis (6/3/2025).
Berlangsung di Par des Prince Stadium, gol semata wayang yang tercipta dalam laga ini melalui kaki Harvey Elliott (87') yang memaksimalkan umpan Darwin Nunez.
Gol yang dicetak Elliot menyimpan banyak makna untuk Liverpool. Pertama, dari sudut perubahan. Arne Slot memainkan pemain muda Liverpool itu menggantikan Mohamed Salah.
Hanya selang 47 detik di lapangan, Elliot berhasil merubah keadaan sekaligus membungkam publik tuan rumah.
Catatan Waktu tersebut menjadi yang tercepat kedua setelah Ademola Lookman untuk Atalanta saat mencetak gol ke gawang Club Brugge (35').
Yang menarik, proses gol Elliot melibatkan 3 pemain dengan sudut pandang dan pengambilan keputusan yang begitu cerdik.
Gol tersebut berawa; dari tendangan Alisson Backer dari area pertahanan langsung menuju ke lini depan.
Di sana ada dua pemain Liverpool, Endo dan Darwin.
Pada saat bersamaan, pemain PSG meninggalkan rongga di sisi sayap kanan yang mana ada Elliott berlari menuju kotak penalti.
Darwin yang sukses mengelabui pemain PSG dengan tenang memberikan umpan mendatar ke sisi kanan, lalu disontek oleh Elliot dengan mengarahkan bola ke tiang jauh.
Bola sempat mengenai tangan Donnarumma namun tidak tertepis dengan sempurna.
"Kami akan lalai jika tidak memuji ketenangan pikiran Nunez atas gol Liverpool," komentar Alex Clementson, reporter UEFA yang melaporkan langsung dari Parc des Princes.
"Pemain Uruguay itu mungkin akan tergoda untuk bermain sendiri mengingat kerja kerasnya dalam membangun serangan, tetapi Elliott berada di posisi yang lebih baik. Keputusan yang diambilnya sungguh luar biasa," tambahnya.
Setelah gol Elliott, gairah PSG seakan luntur. Tidak ada lagi determinasi yang intens untuk menekan pertahanan Liverpool.
"Gol yang mengubah keseluruhan permainan, dan gol yang sama sekali tidak mencerminkan keseimbangan jalannya pertandingan," lanjut Alex.
"Paris mendominasi sejak awal hingga akhir dan jika Alisson Becker tidak di berada di gawang, akan memiliki satu kaki di perempat final."
"Liverpool bertahan dengan tegas dan menghukum tuan rumah dengan satu-satunya tembakan tepat sasaran," jelasnya.
Malam mengerikan bagi Liverpool yang dibombardir PSG sejak awal kick-off pertandingan.
Jika melihat statistik pertandingan, betapa digdayanya PSG atas Liverpool yang unggul dalam segala hal.
Maklum saja, tim asuhan Luis Enrique itu punya modal gemilang sebelum melawan Liverpool.
PSG tercatat mencetak 40 gol dalam 10 pertandingan sebelum melawan Liverpool. Tidak ada laga yang berakhir tanpa gol, namun catatan itu terhenti malam ini.
Hal itu tak lepas dari performa Alisson Backer di bawah mistar gawang Liverpool. Alisson melakukan 9 penyelamatan krusial.
Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dalam satu pertandingan Liga Champions, sekaligus memecahkan rekor Pepe Reina yang mengoleksi clean sheet terbanyak.
Selama 2x45 menit waktu pertandingan dan tambahan Waktu, Alisson menghadapi 27 percobaan yang dilesakkan oleh pemain PSG. Sepuluh di antaranya tepat sasaran, dan 14 upaya dari tendangan sudut.
Sementara Liverpool hanya menghasilkan 1 tendangan tepat sasaran dari 2 percobaan ke gawang Donnarumma, dan hanya 2 tendangan penjuru.
Catatan itu merupakan selisih negatif tembakan terbesar yang dialami oleh tim yang memenangkan pertandingan Liga Champions di babak fase gugur sejak musim 2003/2004.
Usai laga, Elliott yang menjadi bintang kemenangan Liverpool memuji penampilan Alisson yang bermain dengan sangat baik.
"Tidak ada kata-kata," bebernya.
"Dia luar biasa, pemain terbaik di dunia. Setiap pertandingan ia menunjukkannya, ia membuat kami terus bermain," pujinya soal penampilan Alisson.
Alisson pun didapuk sebagai pemain terbaik dalam pertandingan PSG vs Liverpool leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
"Itu mungkin penampilan terbaik saya. Arne Slot memberi tahu kami betapa sulitnya bermain melawan PSG, betapa hebatnya mereka dalam menguasai bola dan bahwa kami harus siap menderita. Kami tahu itu akan terjadi," ungkapnya.
Pertandingan leg kedua antara Liverpool vs PSG akan berlangsung di Anfield Stadium pada Rabu (12/3).
(Sina)