TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang memastikan Kota Semarang bebas daging gelonggong.
Tidak ada temuan daging ayam gelonggong di pasaran wilayah ibu kota Jawa Tengah hingga awal Ramadan ini.
Hal itu disampaikan Kepala Dispertan Kota Semarang, Shoti'ah, Kamis (6/3/2025).
"Terkait dengan daging gelonggongan selama ini, sampai saat ini, kami belum mendapatkan informasi terkait dengan itu," ucap Oti, sapaannya.
Pihaknya juga sudah turun ke lapangan dan pasar-pasar untuk mengecek kemungkinan adanya daging ayam gelonggongan, termasuk ketersediaan daging di pasaran.
Pihaknya juga sejauh ini belum menerima informasi dari masyarakat terkait daging gelonggongan.
"Masih aman. Belum ada informasi terkait dengan daging gelonggongan," katanya.
Namun demikian, Oti menyatakan, Dispertan bersama jajaran terkait tetap melakukan pengecekan secara rutin di pasar-pasar, terutama saat Ramadan dan menjelang Lebaran nanti.
"Ini kan menjelang hari raya, tetap kami nanti akan monitor terus, baik itu ketersediaan maupun harga, terutama higienitas, dan terkait dengan daging ayam gelonggong," katanya.
Pihaknya mengimbau kalangan peternak, baik ruminansia maupun unggas agar selalu menjaga kualitas daging ternaknya.
Artinya, kata dia, imbauan untuk tidak melakukan praktik gelonggong tidak hanya diberikan kepada peternak ayam, tetapi juga peternak hewan lainnya.
"Harapan kami teman-teman peternak bisa menjual hasil produknya sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat," ujarnya.
Sebelumnya, isu tentang daging ayam gelonggong mencuat setelah polisi menangkap pembuat ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dalam rangka operasi satuan tugas (satgas) pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah. (eyf)
Sebelumnya, isu tentang daging ayam gelonggong mencuat setelah polisi menangkap pembuat ayam gelonggongan di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dalam rangka operasi satuan tugas (satgas) pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah. (eyf)