SURYA.co.id - Sosok Fitra Eri mendadak jadi sorotan setelah ikut diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus korupsi Pertamina.
Influencer otomotif itu diperiksa sebagai salah satu saksi dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023, Rabu (5/3/2025).
“(Salah satu saksi), Fitra Eri, selaku influencer otomotif,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, dalam keterangan resminya, Rabu, melansir dari Kompas.com.
Selain Fitra, penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) juga memeriksa tujuh orang saksi lain.
Beberapa saksi ini adalah pejabat di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Mereka adalah MP selaku Direktur Pembinaan Usaha Hilir pada Ditjen Migas Kementerian ESDM, ARH selaku Sub Koordinator Harga Bahan Bakar Minyak pada Ditjen Migas Kementerian ESDM, CMS selaku Koordinator Subsidi Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi pada Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan DM selaku Kepala Divisi Akuntansi SKK Migas.
Penyidik juga memeriksa sejumlah pejabat di lingkup PT Pertamina dan anak perusahaannya.
Mereka adalah AA selaku Manager QMS PT Pertamina (Persero), ESJ selaku Staf Analyst Planning PT Pertamina Hulu Rokan, dan ES selaku VP Procurement and Contracting PT Pertamina Hulu Rokan WK Rokan.
“Adapun delapan orang saksi tersebut diperiksa terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) tahun 2018-2023 atas nama Tersangka Yoki Firnandi, dkk,” kata Harli.
Diberitakan, Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka atas kasus tersebut, di mana enam di antaranya merupakan petinggi dari anak usaha atau subholding Pertamina.
Keenamnya adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan; Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi; Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin.
Kemudian, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono; Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya; dan VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne.
Sementara itu, ada tiga broker yang menjadi tersangka, yakni Muhammad Kerry Adrianto Riza selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa; Dimas Werhaspati selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan Gading Ramadhan Joedo selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak. Kejagung menaksir dugaan kerugian negara pada kasus ini mencapai Rp 193,7 triliun.
Para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Sosok Fitra Eri
Melansir dari Wikipedia, Fitra Eri Purwotomo lahir 17 Oktober 1974.
Ia adalah seorang pembalap mobil, wartawan, dan selebritas internet Indonesia.
Ia merupakan Pemimpin Redaksi Otodriver, sebuah media daring khusus otomotif.
Selain itu, dia juga aktif sebagai YouTuber melalui kanal pribadinya.
Di bidang olahraga otomotif, ia pernah berkompetisi dalam sejumlah kejuaraan nasional balap mobil, antara lain Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) di Sirkuit Sentul, Bogor.
Sebagai kreator konten, Fitra memperoleh penghargaan Kreator Konten Otomotif Terfavorit dalam acara Video Content Creator Awards 2021 yang diselenggarakan GTV.
Karier Fitra di dunia balap mobil dimulai pada tahun 1999, saat ia berpartisipasi dalam Timor One Make Race di Sirkuit Sentul.
Pada tahun 2011 hingga 2024, Fitra Eri membalap bersama Honda Bandung Center Racing Team yang berkompetisi di kejuaraan nasional.
Ia adalah peraih gelar Kejurnas Indonesia Touring Car Race (ITCR) 1.500 selama tiga musim berturut-turut.[5]
Dalam ajang internasional, dia menempati posisi kedua pada Lamborghini Super Trofeo Asia 2014 di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.
Pada bulan September 1999, Fitra merintis karier di bidang jurnalistik dengan menjadi reporter tabloid Otomotif—anak usaha Gramedia Majalah.
Sebulan kemudian ia berpindah ke redaksi tabloid seinduk, Otosport, yang khusus membahas olahraga otomotif.
Sempat dipromosikan menjadi editor dan redaktur pelaksana Otosport, pada 2003 ia bergabung dengan redaksi majalah otomotif Auto Bild Indonesia—masih afiliasi Gramedia Majalah. Karier Fitra di Gramedia Majalah berakhir pasca mengalami PHK tahun 2014.[7]
Juni 2015, ia bersama beberapa rekannya mendirikan media daring Otodriver, yang hadir melalui medium YouTube dan situs web.
Fitra menjabat Pemimpin Redaksi Otodriver hingga saat ini.[8] Di samping itu, ia juga mengelola kanal YouTube pribadi sebagai naravlog.
Salah satu video awal Fitra yang banyak ditonton—15 juta kali—adalah ulasan kabin kelas utama (first class) Boeing 777-300ER Garuda Indonesia dari Jakarta menuju London.
Fitra adalah alumni jurusan Teknik Mesin Universitas Indonesia yang lulus tahun 1997.[10] Ia menikah dengan sesama pembalap nasional Rally Marina Sosro Atmodjo pada 2009. Mereka memiliki satu anak laki-laki sebelum bercerai tahun 2015.
Tiga tahun kemudian, Fitra menikah dengan Rima Anissa.[12] Dari pernikahan tersebut, lahir satu anak perempuan.