TRIBUNTRENDS.COM - Labuan Bajo, yang dikenal sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), menawarkan beragam tujuan wisata baik di pulau maupun daratan.
Daya tarik Labuan Bajo tidak hanya terletak pada komodo, tetapi juga pada keindahan alam, kekayaan budaya, dan kehidupan masyarakatnya.
Salah satu daya tarik utama bagi wisatawan adalah wilayah pesisir Labuan Bajo, di mana mereka dapat menyaksikan aktivitas dan budaya sehari-hari masyarakat pesisir. Salah satu contohnya adalah Desa Warloka Pesisir.
Desa ini terletak di tepi Teluk Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.
Perjalanan dari Kota Labuan Bajo ke desa ini memakan waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam dengan kendaraan roda dua atau roda empat.
Desa Warloka Pesisir dikelilingi oleh perbukitan yang indah dan pulau-pulau yang menakjubkan.
Saat memasuki Desa Warloka Pesisir, pengunjung akan disambut dengan pemandangan laut biru yang luas dan deretan rumah panggung tradisional yang tertata rapi.
Menurut Irfan Bin Sulaiman, Ketua Pokdarwis Desa Warloka Pesisir, ada berbagai kegiatan yang dapat dinikmati pengunjung di desa ini, mulai dari sekadar menikmati keindahan alam hingga berkemah.
Pengunjung dapat menjelajahi hutan bakau dan menikmati pemandangan indah dari Bukit Kenangan, yang menawarkan panorama laut biru dengan pulau-pulau kecil.
Bukit Kenangan juga merupakan tempat yang ideal untuk berkemah sambil menikmati matahari terbenam dan terbit. Selain itu, terdapat anjungan yang memungkinkan wisatawan menikmati pemandangan Selat Molo dan lanskap Warloka Pesisir.
"Dari Bukit Warloka, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Pulau Rinca yang terkenal sebagai habitat Komodo. Anjungan ini menjadi spot foto terbaik yang sayang untuk dilewatkan," kata Irfan pada Jumat (21/2/2025).
Selain keindahan alamnya, Desa Warloka Pesisir juga memiliki pasar barter, di mana pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal masyarakat dalam melakukan transaksi dengan sistem barter. Pasar ini buka setiap hari Selasa dari pukul 06.00 hingga 08.00 WITA.
Desa Warloka juga menghasilkan produk UMKM khas, seperti sambal yang dipadukan dengan hasil tangkapan nelayan lokal, termasuk sambal ikan asap, abon ikan buaya atau ikan gabus, dan cumi asap. Selain itu, ada juga budidaya kepiting di desa ini.
Daya tarik lainnya adalah Situs Batu Meja, peninggalan megalitikum yang dipercaya sebagai pintu masuk nenek moyang orang Manggarai ke Pulau Flores, dan merupakan bagian penting dari warisan budaya setempat.
Frans Teguh, Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF), berharap tradisi budaya yang diwariskan secara turun-temurun di Desa Warloka Pesisir dapat terus dijaga dengan baik.
Menurutnya, budaya masyarakat Desa Warloka Pesisir adalah aset berharga yang, jika dikelola dan dikembangkan dengan baik dalam konteks pariwisata berkelanjutan, dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat setempat.
Keunikan Desa Warloka Pesisir memiliki potensi besar untuk mendukung dan mengembangkan pariwisata Labuan Bajo. Keberadaan desa ini menambah pilihan destinasi wisata di Labuan Bajo, sehingga wisatawan tidak hanya mengunjungi taman nasional dan pulau-pulau, tetapi juga dapat menikmati wisata darat.
"Destinasi ini juga berpotensi meningkatkan ekonomi lokal melalui peluang usaha bagi masyarakat Desa Warloka dan memperkuat pertumbuhan pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan," ujar Frans pada Sabtu pagi.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan, Desa Warloka Pesisir menyediakan pos keamanan yang dijaga oleh Pokdarwis setempat. Dengan pengawasan yang terorganisir, wisatawan dapat menikmati keindahan alam dan tradisi Desa Warloka dengan tenang.
(TribunTrends.com/Kompas.com/Disempurnakan dengan bantuan AI)