TRIBUNTRENDS.COM - Inilah rekam jejak dari Harjanto Halim, CEO dari PT Marimas Putera Kencana yang sedang membuat sayembara mencari pemilik kaus Marimas edisi tahun 1995.
Sosok Harjanto Halim menggelar sayembara unik dengan hadiah menarik sebesar Rp30 juta bagi siapa saja yang masih memiliki kaus Marimas edisi tahun 1995.
Kaus Marimas edisi tahun 1995 ini memiliki nilai historis yang sangat berarti bagi Harjanto Halim.
Hal itu dikarenakan berhubungan dengan awal mula berdirinya Marimas, merek minuman serbuk rasa buah yang kini menjadi salah satu merek terkemuka di Indonesia.
Sayembara ini diumumkan oleh Harjanto melalui sebuah video yang ia unggah di akun TikTok-nya, @harjantohalim, pada Selasa (11/3/2025).
Dalam video tersebut, Harjanto menceritakan kembali kenangan indah dari tahun 1995 ketika Marimas pertama kali diluncurkan.
Saat itu, untuk mempromosikan merek tersebut, ia membuat kaus khusus yang dibagikan kepada 10 ribu orang sebagai bagian dari kampanye pemasaran.
Seiring berjalannya waktu, kaus ini menjadi simbol dari perjalanan panjang Marimas, yang kini sudah berusia 30 tahun.
Awalnya, Harjanto menawarkan hadiah Rp10 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan kaus promosi tersebut.
Namun, setelah beberapa hari, hadiah itu dinaikkan menjadi Rp20 juta, dan pada hari ketiga sayembara, ia meningkatkan hadiah lagi menjadi Rp30 juta.
Meski telah menerima banyak foto kaus yang dikirimkan oleh masyarakat, sayangnya, belum ada yang berhasil mengirimkan kaus asli yang dimaksud.
Oleh karena itu, Harjanto kembali menegaskan bahwa hadiah sebesar Rp30 juta akan diberikan bagi penemu kaus Marimas yang asli.
Kaus yang dimaksud memiliki desain yang sederhana namun penuh makna, berwarna putih dengan aksen hijau pada bagian lengan dan leher, serta dilengkapi dengan slogan yang didesain langsung oleh Harjanto.
Kaos ini, bagi Harjanto, bukan sekadar barang promosi, tetapi kenangan romantis tentang awal berdirinya Marimas dan perjalanan panjangnya yang penuh perjuangan.
Bagi Harjanto, sayembara ini bukan hanya soal hadiah uang, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kenangan yang begitu berarti bagi dirinya dan perjalanan bisnis Marimas.
Ia berharap ada seseorang yang dapat menemukan dan mengembalikan kaus tersebut sebelum tanggal 30 Maret 2025, atau sebelum perayaan Lebaran tahun ini.
Ini menjadi sebuah cara unik untuk merayakan perjalanan panjang Marimas dan menjaga kenangan indah yang membentuk sejarah perusahaan tersebut.
Selain terkenal dengan Marimas, Harjanto Halim juga dikenal sebagai pengusaha yang terus berinovasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga membuka usaha makanan dan minuman, Posin Bakery and Cafe, yang sukses menarik perhatian konsumen di Semarang.
Hal ini menunjukkan bahwa Harjanto tidak hanya mengandalkan kesuksesan Marimas, tetapi juga beradaptasi dengan perubahan zaman dan kebutuhan pasar.
Terlebih lagi, ia sangat menyadari pentingnya media sosial dalam memasarkan produk dan membangun personal branding, yang kini menjadi bagian penting dalam strategi bisnisnya.
Dengan segala pencapaian dan inovasinya, Harjanto Halim merupakan contoh nyata seorang pengusaha yang mampu menggabungkan bisnis dengan kreativitas, serta menjaga nilai-nilai historis yang melekat pada merek yang ia bangun sejak awal.
Awal Mula Marimas: Sebuah Perjalanan dari Ide hingga Sukses di Pasar Indonesia
Bagi generasi 90-an, nama Marimas tentu sangat akrab di telinga.
Minuman serbuk instan yang tersedia dalam berbagai varian rasa ini sering kali dijual di warung-warung dengan harga yang sangat terjangkau.
Marimas, yang kini menjadi salah satu merek minuman serbuk terkemuka di Indonesia, pertama kali didirikan di Semarang oleh Harjanto Halim.
Harjanto, seorang lulusan teknologi pangan dari universitas di Amerika Serikat (AS), memiliki perjalanan panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk membangun merek yang kini banyak dikenal masyarakat ini.
Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1990, Harjanto tidak langsung meluncurkan Marimas.
Sebagai langkah awal, ia mencoba berbagai usaha kecil-kecilan seperti menjual susu telur madu jahe (STMJ), membuat makanan ringan, membuka agen air mineral, hingga membuat bumbu masak.
Pengalaman-pengalaman tersebut memberinya wawasan bisnis yang lebih luas, meski belum menemukan peluang besar yang sesuai dengan passion-nya.
Lima tahun kemudian, Harjanto mendapatkan inspirasi dari sebuah minuman kemasan rasa jeruk yang umumnya dijual dalam bentuk sirup atau dalam botol.
Berdasarkan pengetahuannya di bidang teknologi pangan, ia berpikir bahwa bentuk sachet akan jauh lebih efisien dan praktis.
Selain itu, satu sachet untuk satu gelas minuman dirasa sangat cocok dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang ingin solusi cepat dan praktis untuk menikmati minuman segar.
Namun, membangun merek seperti Marimas bukanlah hal yang mudah. Harjanto harus turun langsung ke pasar-pasar dan menawarkan produknya kepada pedagang.
Banyak yang ragu dengan produk minuman serbuk yang baru pertama kali hadir di pasar, dan sulit membayangkan bagaimana serbuk itu bisa diseduh menjadi minuman yang enak dan segar.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, Harjanto menggunakan metode promosi yang sangat khas.
Dengan cara yang mirip dengan gaya tukang obat, ia membawa pengeras suara ke pasar-pasar dan membuat kerumunan untuk memperkenalkan Marimas.
Ia memberikan sampel secara gratis, dan ternyata strategi ini cukup efektif. Banyak bapak-bapak yang menjadi target utama Harjanto akhirnya tertarik untuk mencoba produk baru tersebut.
Varian pertama yang diproduksi oleh Marimas adalah Jeruk Segar, Jeruk Nipis, Gula Asam, Coco Pandan, dan Sirsak.
Dari kelima rasa tersebut, Jeruk Segar menjadi produk yang paling laris di pasaran.
Seiring berjalannya waktu, Marimas semakin berkembang dan kini menawarkan lebih dari 20 varian rasa, seperti Mangga Bangkok, Mangga Manis, Anggur Merah, Melon, Pink Leci, Framboze, Nanas, Kelapa Muda, Jambu Biji, dan banyak lainnya.
Modal awal yang digunakan Harjanto untuk membangun Marimas adalah sebesar Rp100 juta, yang ia kumpulkan dari hasil tabungan usaha-usaha sebelumnya.
Modal ini digunakan untuk operasional dan produksi awal, yang akhirnya membuahkan hasil besar. Kini, Marimas tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga sudah merambah pasar internasional.
Beberapa produk Marimas, seperti rasa mangga, strawberry, jambu, jeruk, dan sirsak, diekspor ke berbagai negara, termasuk Afrika dan Palestina.
Tahun lalu, perusahaan ini bahkan tengah menjajaki pasar ekspor China, sebuah langkah besar untuk memperluas jangkauan merek Marimas di dunia internasional.
Kesuksesan Marimas tidak lepas dari keberanian Harjanto dalam berinovasi, serta kemampuannya untuk melihat peluang pasar yang belum banyak digarap.
Dengan modal yang terbatas, ia mampu menciptakan produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan akhirnya berkembang menjadi merek yang terkenal di Indonesia.
Kini, Marimas tidak hanya menjadi simbol minuman praktis yang menyegarkan, tetapi juga contoh nyata dari sebuah usaha yang berhasil meraih kesuksesan berkat ketekunan dan inovasi yang tak kenal lelah.