Gara-gara ada wisatawan tewas tenggelam, destinasi wisata Curug Panganten di Ciamis ditutup sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Seorang wisatawan bernama Rifki Juliansyah (17) asal Cisayong, Tasikmalaya dilaporan tewas tenggelam saat sedang liburan Lebaran di wisata Curug Panganten, Ciamis pada Sabtu (5/4/2025) akhir pekan lalu.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani membenarkan kabar wisatawan tenggelam di Curug Panganten. Tim BPBD Ciamis bersama tim lanjutan dari posko alun-alun dan PMI Ciamis langsung bergerak ke lokasi setelah mendapat laporan tersebut.
"Korban dievakuasi oleh guard Curug Panganten," kata Ani.
Setelah korban berhasil dievakuasi dari air terjun, ia langsung dibawa ke Puskesmas Sadananya. Petugas kesehatan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap korban.
"Oleh pihak puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban atas nama Rifki Juliansyah (17) warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya," kata Ani.
Akibat peristiwa nahas tersebut, wisata Curug Panganten yang berlokasi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis langsung ditutup sementara. Penutupan tersebut diumumkan langsung di story Instagram akun @curugpanganten.
Dalam pengumuman itu, pengelola memohon maaf dan menyampaikan bahwa mulai Minggu (6/4/2025) sampai batas waktu yang belum ditentukan, untuk sementara wisata Curug Panganten tutup.
Kepala Desa Tanjungsari Maman Supriatman membenarkan hak itu. Ia telah mengeluarkan surat keputusan (SK) Kepala Desa terkait penutupan wisata Curug Panganten.
"Ditutup sementara mulai kemarin Minggu sampai waktu tidak ditentukan. Yang ditutup untuk Curug Panganten, yang lainnya seperti Leuwi Pamipiran tetap buka," ujar Maman, Selasa (8/4/2025).
Maman menjelaskan, ada beberapa alasan penutupan tempat wisata Curug Panganten tersebut. Salah satunya, berkaitan dengan adanya kejadian wisatawan yang meninggal dunia tenggelam di lokasi tersebut.
Selain itu, kondisi saat ini volume air terjun yang sangat deras akibat curah hujan tinggi dinilai sangat membahayakan bagi wisatawan yang berenang.
"Penutupan ini kaitan dengan kejadian kemarin. Juga karena musim hujan, cuaca ekstrim. Penutupan ini juga sebagai upaya evaluasi bersama dalam pengelolaan wisata Curug Panganten ini," kata Mamang.
Diharapkan dengan penutupan ini dapat memberikan waktu untuk evaluasi pengelolaan, kepengurusan dan hal lainnya agar lebih baik lagi ke depannya. Ke depannya, Maman menegaskan Curug Panganten bisa dibuka kembali.
"Dibuka belum tahu kapan, setelah revisi kepengurusan, kalau penataan pengelolaannya sudah memungkinkan insyaallah dibuka kembali. Cuma sekarang dievaluasi dulu kesiapan dan lainnya," jelasnya.
-------
Artikel ini telah naik di detikJabar.