Cawagub Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 1, Hendrar Prihadi (Hendi), bertanya kepada cagub Jateng nomor urut 2, Taj Yasin Maimoen, terkait larangan study tour bagi siswa SMA/SMK Jateng. Pertanyaan Hendi ditanggapi Taj Yasin yang menilai pertanyaan Hendi itu tendensius.
"Terima kasih Mas Hendi yang saya sayangi. Dari awal sampai sekarang Mas Hendi selalu bertanya, kok rasa-rasanya tendensius terus ya?" kata Yasin dalam debat ketiga Pilgub Jateng, Rabu (20/11/2024) malam ini.
Kemudin, Taj Yasin menyampaikan jika pertanyaan itu dijawab akan ada yang tidak enak. Oleh sebab itu, Taj Yasin memilih tak menjawab pertanyaan Hendi tersebut.
"Seandainya saya jawab ini juga nggak baik, seperti wakil gubernur tadi sudah disampaikan Mas Hendi akan memberikan masukan kepada gubernur, itu pun saya sudah melakukan. Sehingga mohon maaf Mas kalau saya jawab ini juga nanti akan ada yang tidak enak di antara kita, karena kita semua sahabat," ucapnya.
Meski begitu, dia menjawab pokok permasalahan yang diutarakan Hendi terkait larangan study tour tersebut. Menurutnya, yang dilarang bukan study tour, tapi pungutan-pungutan yang dilarang dalam undang-undang maupun Perda, tapi dilakukan oleh stakeholder pendidikan.
"Bahwa sekolah-sekolah swasta diperbolehkan kok Mas melakukan study tour, sehingga nanti regulasinya saja yang diatur, bagaimana kesepakatan antara guru, antara murid, antara stakeholder yang ada di pendidikan," ujarnya.
Hendi pun kembali memberikan tanggapan. Dia membantah bila pernyataannya itu disebut tendensius dan meminta maaf kepada Taj Yasin.
"Waduh Pak Kiai saya marah, mohon maaf saya nggak pernah tendensius ke panjenengan, saya hormat sama panjenengan. Tapi begini Gus, tinggal dijawab saja, ke depan saya begini begitu," kata Hendi.
Sebab kata Hendi, pengalaman adalah guru yang terbaik. Bagaimana study tour itu bisa diberlakukan asalkan tidak ada yang merasa terpaksa dan tidak ada pungutan liar.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.