Beberapa aksi penjual yang tak jujur bahkan licik jelas merugikan pembeli. Ada yang jual makanan berjamur sampai jualan es teh dengan tak jujur.
Berjualan makanan memang banyak rintangan dan ujiannya. Sehingga untuk mendapatkan untung lebih, beberapa penjual yang tak jujur ini rela membohongi pembeli mereka.
Lewat media sosial, beberapa pembeli kerap mengeluhkan aksi-aksi penjual makanan yang tak bertanggung jawab. Seperti aksi penjual es teh yang sengaja menaruh banyak es batu agar minumannya terlihat banyak.
Lalu ada juga penjual yang curang sengaja menjual kentang goreng yang sudah berjamur ke pembeli.
Berikut beberapa aksi penjual curang yang bikin pembeli elus dada.
Netizen bernama Eca Rahimi membagikan ceritanya via Facebook, soal ditipu penjual kentang goreng. Ia jajan kentang goreng di Pantai Remis Sungai Sembilang, Selangor, Malaysia.
Terlihat jajanan kentang goreng itu ditempatkan dalam wadah styrofoam. Isiannya penuh dan tampak menggugah selera dengan siraman saus sambal dan mayonaise.
Namun ketika styrofoam itu dibalik, barulah terlihat kentang goreng sudah dipenuhi kapas-kapas jamur di permukaannya. Eca pun kesal dengan aksi pedagang curang ini. Unggahan ini lantas viral di kalangan netizen Malaysia. Mereka ikut merasa marah dan kesal dengan aksi pedagang kentang goreng tersebut.
Penjual makanan yang curang juga ditemui di Singapura. Tepatnya seorang penjual dendeng sapi di kedai yang berlokasi di Bukit Gombak. Kisah ini dibagikan seorang netizen yang merasa tertipu setelah beli dendeng di sana.
"Hati-hati kalau beli dendeng di Bukit Gombak. Saya beli 300 gram dua porsi, tapi hanya 1 porsi untuk teman saya yang takarannya 300 gram. Kemasan 300 gram lain yang varian mix ditimbang saat sampai rumah beratnya berkurang 50 gram," tulisnya.
Dalam foto yang netizen ini bagikan terlihat kalau berat dendeng sapi itu tak mencapai 300 gram, melainkan hanya sekitar 253 gram.
Tentu saja netizen ini merasa dirugikan, karena ia membayar dengan harga normal. Dendeng sapi itu dibanderol hara S$14 (Rp 166.176) per 300 gram.
Sebagian penjual sering menyajikan es teh dengan takaran es batu yang dianggap terlalu banyak. Hal tersebut pun membuat sebagian pengunjung merasa dirugikan, seperti yang dirasakan pengunjung ini.
Ia menunjukkan kekesalannya lewat cerita yang dibagikan melalui unggahan Facebook. Pembeli asal Malaysia itu diketahui membeli es teh susu atau lebih dikenal dengan sebutan teh peng. Dari curhatan pembeli, sepertinya harga es teh susu itu juga cukup mahal. Padahal, kualitas rasa es teh susunya dianggap menurun dan porsinya juga lebih sedikit.
"Mencuri dan menipu dalam berjualan itu tidak benar. Jika Anda menaikkan harga dan mengurangi kuantitas, mengurangi plastik dan memberi lebih banyak es batu daripada air, artinya ini termasuk tindakan pencurian dan curang dalam bisnis," ujar pembeli ini kesal.
Beberapa waktu lalu pihak Kota Kinabalu City Hall (DBKK) telah melaporkan bahwa ada sejumlah penjual ikan di Inanam Night Market, Sabah, Malaysia, menggunakan penambah warna makanan untuk menambah visual menarik pada ikan yang mereka jual.
Pengungkapan ini muncul setelah penyelidikan dilakukan oleh Departemen Kesehatan Lingkungan Kota Kinabalu (JKPB), dalam kemitraannya dengan Kantor Kesehatan Kota Kinabalu. Investigasi pun dilakukan setelah unggahan di media sosial viral.
Unggahan itu menunjukkan seorang penjual ikan di pasar malam itu sedang menambahkan pewarna merah ke dalam kotak styrofoam berisi ikan.
Atas unggahan viral ini, akhirnya sebanyak 20 kios ikan di pasar malam itu menjalani pemeriksaan menyeluruh.
Seorang wanita anonim asal Malaysia mengunggah kisahnya yang awalnya ingin membantu penjual makanan di Twitter. "Beli lemang dari gerai ini karena kasihan tak ada orang yang membelinya. Pas sampai rumah, dapat lemang seperti ini," cuitnya.
Wanita itu menyertakan foto potongan lemang yang dibelinya. Tampak isian lemang tidak dimasak dengan sempurna alias mentah. Bisa jadi untuk hemat bahan bakar karena memasak lemang perlu waktu berjam-jam.
Ia mengatakan niat baiknya melariskan lemang di pedagang yang sepi berujung zonk. "Kita kasihan melihat pedagang termenung menunggu pelanggan, tapi kalau dapat lemang seperti ini, saya lah yang termenung," katanya.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.