Wamenpar soal Pembatasan Naik Candi Borobudur: Masyarakat Harap MaklumKumparan | 28 Januari 2025 9:00 WIB
Belum lama ini muncul spanduk bernada protes di sejumlah lokasi di kawasan Candi Borobudur. Spanduk tersebut menyebut bahwa kebijakan pembatasan berdampak pada pendapatan masyarakat di sekitar candi, karena wisatawan yang berkunjung menjadi berkurang.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa, meminta masyarakat dan pelaku wisata untuk memaklumi pembatasan jumlah wisatawan yang diizinkan naik ke struktur bangunan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Puspa mengatakan bahwa pembatasan ini merupakan langkah untuk menjaga keamanan dan keberlanjutan Situs Warisan Dunia UNESCO tersebut. Apalagi, Candi Borobudur juga kini di bawah pengawasan UNESCO.
"Candi Borobudur itu kan underwatch (di bawah pengawasan) dari UNESCO, ya. Karena dia sudah menjadi Warisan Dunia dari UNESCO, artinya bahkan dunia menaruh perhatian terkait keberlanjutan dari Borobudur," ujar Puspa, seperti dikutip dari Antara.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pembatasan ini juga dilakukan untuk melindungi struktur fisik candi dari kerusakan akibat tingginya aktivitas wisatawan. Apalagi, jika terjadi kerusakan, status Situs Warisan Dunia UNESCO bisa dicabut.
Tak hanya itu, langkah ini juga dimaksudkan demi meningkatkan kenyamanan pengunjung, dan menjaga kualitas wisata di Candi Borobudur.
"Saya rasa (kebijakan) itu sudah diambil dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kita patut menghargai hal itu, karena sekali lagi pasti dilakukan untuk kebaikan dari Candi Borobudur," pungkas Puspa.