Warga etnis Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2576 pada 29 Januari 2025. Ada sejarah menarik di balik kalender penanggalan Tahun Baru China ini.


Dikutip dari situs edukasi sains LAPAN, penamaan kalender Imlek berasal dari frasa 'Yin-li' dalam Bahasa Mandarin yang secara harfiah bermakna Kalender Bulan/Candrakala/Lunar/Komariah.


Meskipun pada kenyataannya, kalender Imlek adalah kalender Lunisolar (Surya-Candrakala, Syamsi-Kamariah) karena harus menyesuaikan dengan jatuhnya musim.





Awalnya, perhitungan kalender Imlek justru berbasis peredaran semu tahunan Matahari atau Suryakala/Solar/Syamsiah. Dalam satu tahun, dibagi ke dalam lima fase sesuai dengan jumlah unsur dalam Wuxing (secara harfiah bermakna lima unsur) yakni kayu, api, tanah, logam dan air.



Setiap fase berumur 72 hari dan dibagi kembali menjadi dua bulan berumur 36 hari, sehingga dalam satu tahun mengandung 10 bulan dan 360 hari.






Satu bulan terdiri dari tiga pekan, dengan setiap pekan ada 12 hari. Ke-12 hari dalam sepekan ini dilambangkan dengan 12 hewan dalam mitologi China, yakni tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi.


Perubahan Kalender


Selanjutnya, kalender mengalami perubahan dari masa ke masa sehingga pada akhirnya pada perubahan zona waktu dari waktu tolok Shanghai (UT+8.05.43) ke waktu tolok China (UT+8) sejak 1901 memengaruhi perhitungan 24 chi dan fase Bulan baru.


Hingga 1949, China menerapkan waktu musim panas (daylight saving time) dengan menambahkan 1 jam ketika musim semi dan musim panas (menjadi UT+9) dan mengembalikan waktu ke semula ketika musim gugur dan dingin (menjadi UT+8).


Sejak 1949 hingga 1985, China tidak menetapkan waktu musim panas. Sedangkan sejak 1985 hingga 1991, China menerapkan kembali waktu musim panas. Selanjutnya, China menghapus waktu musim panas sejak 1992 dan berlaku hingga saat ini.


5 Asal-usul Penomoran Tahun Kalender Imlek



  • Tahun Huangdi: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Kuning (2697 SM), 2022 = tahun 4720 era Huangdi

  • Tahun Yao: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Yao (2156 SM), 2022 = tahun 4178 era Yao

  • Tahun Gonghe: menggunakan epoh awal Kadipaten Gonghe (841 SM), 2022 = tahun 2863 era Gonghe

  • Tahun Konfusius: menggunakan epoh kelahiran Kongfuzi (551 SM), 2022 = tahun 2573 era Kongfuzi. Penanggalan ini digunakan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia

  • Tahun Qin: menggunakan epoh awal kekuasaan Kaisar Qin (221 SM), 2022 = tahun 2243 era Qin.


Imlek 2025 'Tahun Ular Kayu'


Imlek 2025 dirayakan sebagai 'Tahun Ular Kayu' dalam Zodiak Tionghoa, siklus 12 tahun yang didasarkan pada hewan dari mitologi China.


Imlek pada 29 Januari menandai dimulainya 'Tahun Ular'. Dikutip dari WioNews, Tahun Ular melambangkan kebijaksanaan, intuisi, dan transformasi.


Tahun ini merupakan tahunnya 'Ular Kayu', yang mendorong orang untuk merangkul perubahan dan pertumbuhan. Inilah saatnya untuk menetapkan niat untuk tahun mendatang dan mengharapkan kemakmuran dan keberuntungan.















Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.